PORTAL PEKALONGAN – Stunting merupakan kondisi terjadinya gagal tumbuh pada anak atau balita disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Seorang anak dapat dianggap kurang berkembang jika tinggi badannya di bawah usianya. Stunting dapat terjadi sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Stunting tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan anak, tetapi juga berisiko pada terganggunya perkembangan kognitif (intelektual), kemampuan belajar anak dan meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit kronis saat anak dewasa.
Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan asupan nutrisi, hal tersebut sebagaimana dilansir Portalpekalongan.com dari akun media sosial Instagram @kemenkes_ri. Dan untungnya, masalah stunting atau keterlambatan pertumbuhan anak ini dapat dicegah selama masa kehamilan. Berikut ini adalah kiat-kiat pencegahan stunting sejak masa kehamilan yang penting untuk diketahui.
Cara Mencegah Stunting Selama Kehamilan
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil adalah salah satu langkah terpenting untuk mencegah stunting pada anak. Selama hamil, pastikan ibu hamil mengonsumsi makronutrien dalam jumlah yang cukup seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu ibu hamil juga harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin dan mineral yaitu zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, seng, vitamin A, B dan vitamin D.
Untuk mencapai asupan gizi di atas untuk mencegah stunting pada bayi, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi berbagai makanan yang sehat, seimbang, dan bergizi seperti ikan, telur, daging, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju, yogurt dan aneka buah-buahan. dan makan buah dan sayur.
Agar proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara optimal, maka para Bunda harus benar-benar memperhatikan asupan nutrisi yang tepat. Pupuk dengan baik pada 1000 hari pertama kehidupannya, yaitu dari janin sampai sekitar tahun kedua kehidupan.