Djuyamto telah Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum ASTA Provinsi Jawa Tengah

- 20 Februari 2022, 16:48 WIB
Djuyamto telah resmi dilantik sebagai ketua umum ASA provinsi Jawa Tengah dengan masa bakti 2021 – 2025 di Hotel Red Chili Solo, Sabtu, 19 Februari 2022
Djuyamto telah resmi dilantik sebagai ketua umum ASA provinsi Jawa Tengah dengan masa bakti 2021 – 2025 di Hotel Red Chili Solo, Sabtu, 19 Februari 2022 /

PORTAL PEKALONGAN – Djuyamto telah resmi dilantik sebagai ketua umum ASTA (Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia) provinsi Jawa Tengah dengan masa bakti 2021 – 2025 di Hotel Red Chili Solo, Sabtu, 19 Februari 2022.

Ketua umum ASTA pusat master Bambang Nugraha memberikan amanah dan menyampaikan,”Kepada pengurus yang dilantik agar segera bekerja dan jangan pernah menyerah dalam menghadapi persoalan atau dinamika di lapangan, selalu koordinasi dan komunikasi antar pengurus maupun dengan pengurus pusat.”

Selain itu, Djuyamto juga mengatakan dengan amanah itu menjadi tugas berat, penuh tanggung jawab, dan pastinya akan dijalankan sesuai dengan visi dan misi AD/ART ASTA itu sendiri.

Baca Juga: Duduk Menyilangkan Kaki Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

Laki-laki yang biasa dipanggil dengan mas Djoe, selain menyusun program jangka pendek, menengah dan panjang. Akan segera merintis dan membentuk kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.

“Kita pengurus akan segera bergerak dan merintis di tingkat kabupaten/kota yang masih kosong. Di mana untuk sementara ini baru ada 8 (delapan) pengurus tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kita optimis akan laksanakan tanggung jawab dengan baik serta menjaga marwah dari ASTA sendiri,” ucap Djuyamto berprofesi sebagai Hakim.

ASTA atau kepanjangan dari Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia berdiri pada bulan Agustus 2019 telah memiliki Pengurus provinsi yang tersebar di 19 provinsi seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pergi ke Pondok Kalijaran, Ziarah Makam Mbah Hisyam hingga jadi Pengasuh Pondok

ASTA merupakan wadah senin beladiri tradisional menjadi rumah bagi beberapa aliran beladiri tradisional Indonesia yang menjadi warisan leluhur seperti Surokartanan, pencak silat, pencak minang, PSHT.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x