Dilantik Ibunya, Pengukuhan KGPAA Mangkunegara X Dinilai Tak Biasa dalam Tradisi Kerajaan Mataram Islam

- 14 Maret 2022, 17:57 WIB
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dilantik menjadi KGPAA Mangkunegara X oleh ibu kandungnya sendiri, GKR Mangkunegara IX, Sabtu 12 Maret 2022.
Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dilantik menjadi KGPAA Mangkunegara X oleh ibu kandungnya sendiri, GKR Mangkunegara IX, Sabtu 12 Maret 2022. /Facebook Puro Mangkunegaran

 


PORTAL PEKALONGAN - Prosesi pelantikan Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi pewaris tahta Pura Mangkunegaran berlangsung dalam suasana berbeda, Sabtu 12 Maret 2022.

Pasalnya, pada upacara Jumenengan Dalem tersebut, KGPAA Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo dikukuhkan oleh ibu kandungnya sendiri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkunegara IX, Prisca Marina Yogi Supardi.

Baca Juga: Kumpulan Doa-doa untuk Orang Tua Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Artinya. Yuk Ajarkan kepada Anak

Seperti diketahui, Mangkunegaran merupakan satu dari empat penerus tradisi Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan sebutan Catur Sagotro.

Hal itu seperti dilansir Portalpekalongan.com dari Beritasoloraya berjudul "GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dilantik menjadi KGPAA Mangkunegara X oleh ibu kandungnya sendiri, GKR Mangkunegara IX".

Diketahui, Catur Sagotro meliputi Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran di Solo. Dua lainnya berada di Yogyakarta yaitu Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Pura Pakualaman.

Prosesi pelantikan oleh GKR Mangkunegara IX tersebut dianggap tidak biasa dalam tradisi Kerajaan Mataram Islam. Pasalnya, GKR Mangkunegara IX adalah ibu dari KGPAA Mangkunegara X.

Baca Juga: Amalkan 5 Doa Sesudah Sholat Fardhu supaya Selamat Dunia Akhirat

Sebagaimana disampaikan Putri SISKS Pakubuwana XII, GKR Koes Murtiyah, dalam tradisi Mataram Islam, pelantikan penerus tahta biasanya dilakukan oleh sesepuh masing-masing keraton atau kadipaten.

"Berdasarkan yang saya lihat yang pernah saya hadiri, yang membacakan kekancingannya itu pangeran puger atau pangeran purboyo, pokoknya sesepuh," katanya.

GKR Koes Murtiyah bukan orang baru dalam hal tata upacara Adat Jawa. Khususnya di lingkungan Keraton.
Ia pernah menghadiri kenaikan tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Paku Alam X, dan Mangkunegara IX.

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Sedang Sakit atau Ingin Anak Pintar, Syekh Ali Jaber: Baca 1 Kali Langsung Mujarab

Menurutnya, semua dilantik oleh sesepuh keraton atau kadipaten masing-masing, bukan ibu dari sultan, sunan, maupun adipati yang akan dilantik.

"Saya sendiri juga melaksanakan upacara lungsur keprabon (pewarisan tahta) dari Pakubuwana XII ke Pakubuwana XIII," katanya.

"Jadi tahap demi tahap sampai Pakubuwana XIII duduk di Sasana Sewaka dan njumenengke Bedhaya Ketawang itu saya yang menyiapkan segala sesuatunya," katanya.

Kendati baru pertama kali dilakukan, KGPAA Mangkunegara X oleh ibunya sendiri dinilai bukan masalah besar.

Baca Juga: 8 Doa yang Diyakini Bisa Mendapatkan Pahala Luar Biasa

Menurut Gusti Moeng, tata upacara Jumenengan Dalem KGPAA Mangkunegara X mestinya sudah disiapkan dengan baik oleh keluarga besar Pura Mangkunegaran.

"Pastinya sudah disepakati oleh keluarga besarnya bahwa yang membacakan kekancingannya adalah ibundanya," katanya.***(Ichsan Noor  Rasyid/Beritasoloraya.com)

Editor: Arbian T

Sumber: Beritasoloraya.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x