Baca Juga: Dandangan, Dugderan, Megengan, Prof Ahmad Rofiq: Syiar Ekonomi dan Ramadhan
“Alhamdulillah kegiatanini telah berjalan dengan lancar. Panitia meminta maaf atas segela kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan sertifikasi pembimbing manasik haji angkaan ke XII ini. Sekaligus juga menyampaikan terima kasih kepada Kemenag, UIN Walisongo dan peserta semua,” kata Najahan yang juga menjadi asesor dalam kegiatan ini.
Najahan mengatakan, IPHI sebagai salah satu organisasi kemasyarakat keagamaan yang beranggotakan semua umat Islam yang sudah pernah melakukan ibadah haji merasa perlu menyelenggarakan program sertifikasi ini.
Baca Juga: Punya Seabrek Masalah dan Dalam Keadaan Darurat, Al Habib Abdurrahman: Amalkan Sholawat Ini!
Selain mendukung program pemerintah yakni mencetak pembimbing manasik haji professional untuk mendampingi jemaah haji di tanah suci, sekaligus mencetak pembimbing yang bisa bisa semua haji sepulang dari tanah suci. Karena IPHI adalah organisasi beranggotakan umat Islam yang sudah haji.
“Peserta kegiatan ini semua sudah pernah beribadah ke tanah suci, baik berhaji atau berumah. Harapan IPHI, bapak ibu tidak hanya mendampingi umat sebelum dan saat berada beribadah di tanah suci saja, namun juga bisa mendampingi setelah Kembali ke tanah air. Karena motto IPHI itu haji mambrur sepanjang hayat,” terang Najahan.
Sementara, Drs KH M Dawamudin, MAg dalam sambutannya mewakili peserta sertifikasi menyampaikan terima kasih kepada asesor, asesor, panitia, fasilitator kegiatan sertifikasi dan sekaligus meminta maaf atas segala kesalahan semua peserta.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kita mendapatkan banyak ilmu dengan sanad guru yang jelas, yaitu dari nara sumber dan asesor yang ada di acara ini. Mereka adalah guru-guru kita semua,” kata peserta asal Kebumen ini.