SMK NU Ma’arif Kudus Siap Go International, Prof Ahmad Rofiq: Prestasi Luar Biasa dan Layak Dibanggakan

- 23 Maret 2023, 08:49 WIB
Prof Ahmad Rofiq: SMK NU Ma’arif Kudus yang visinya “Sekolah Menengah Kejuruan NU yang berwawasan kebangsaan” prestasinya sudah luar biasa. Prof Ahmad Rofiq menyarankan, supaya ditambah sedikit “Sekolah menengah kejuruan NU yang Unggul dan berwawasan Kebangsaan dan Global”.
Prof Ahmad Rofiq: SMK NU Ma’arif Kudus yang visinya “Sekolah Menengah Kejuruan NU yang berwawasan kebangsaan” prestasinya sudah luar biasa. Prof Ahmad Rofiq menyarankan, supaya ditambah sedikit “Sekolah menengah kejuruan NU yang Unggul dan berwawasan Kebangsaan dan Global”. /Ali A/

Data keterserapan lulusan menunjukkan angka sangat menggembirakan.

Pada tahun ajaran 2020/2021 jumlah lulusan 618 siswa, sebanyak 298 (48,22%) bekerja, 121 (19,39%) menjadi wirausaha, dan 97 (15,54%) melanjutkan studi, dan 102 (16,35%) masih dalam masa tunggu.

Pada tahun 2021/2022 dari 624 lulusan, sebanyak 326 (52,24%) bekerja, 97 (15,54%) menjadi wirausaha, dan 102 (16,35%) melanjutkan Pendidikan, dan 99 (15,87%) dalam masa tunggu.

Tagline “Unggul – Inovatif – Etos An-Nahdliyah” ditafsirkan secara kongkrit di dalam model budaya industry yang boleh jadi tidak dimiliki oleh SMK yang lain.

Ada lima budaya industry yang dipinjam dari Jepang yang dibudayakan di sekolah:

1). Seiri artinya ringkas. Tugas-tugas siswa ditempatkan di tempat (locker) khusus, agar tidak ada tumpukan berkas di meja guru. Yang penting disimpan di ruang khusus, yang sudah tidak digunakan, bisa dimusnahkan;

Baca Juga: Puasa Momentum Evaluasi Diri

2). Seiton artinya rapi. Setelah siswa menggunakan media praktik, wajib merapikan kembali apapun media yang digunakan dan lingkungan tampak lebih indah;

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x