Polres Banjarnegara Bongkar 5 Makam, Total 8 Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Telah Teridentifikasi

- 11 April 2023, 08:46 WIB
Polres Banjarnegara membuka hotline pengaduan masyarakat terkait korban pembunuhan sadis dukun pengganda uang Mbah Slamet.
Polres Banjarnegara membuka hotline pengaduan masyarakat terkait korban pembunuhan sadis dukun pengganda uang Mbah Slamet. /Tribratanews.polri.go.id /

PORTAL PEKALONGAN - Polres Banjarnegara kembali membongkar lima makam korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Tohari alias Mbah Slamet yang mengaku sebagai dukun pengganda uang, Senin 10 April 2023. Kelima korban tersebut sudah teridentifikasi.

Dari kelima jenazah korban yang sudah teridentifikasi, dua jenazah atas nama Suheri (53) dan Riani (50) yang merupakan suami istri langsung dikirimkan ke rumah duka di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Senin (10/4).

Jenazah Suheri teridentifikasi setelah ditemukan kecocokan dengan data antemortem dari foto gigi sebelah kiri yang tanggal, sedangkan istrinya (Riani) dikenali dari foto gigi kelincinya yang dalam kondisi renggang.

Baca Juga: 8 Jenazah Berhasil Diidentifikasi, Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Sementara itu, tiga jenazah lainnya untuk sementara masih dititipkan di RSUD Banjarnegara karena menunggu dijemput keluarganya.

Selanjutnya jenazah Theresia Dewi (48) dikenali berdasarkan data bukti primer berupa struktur gigi dan jam tangan milik korban yang dikenali keluarganya, sedangkan Okta Ali Abrianto (32) yang merupakan anak dari Theresia dikenali dari struktur gigi gingsulnya.

Satu jenazah lagi atas nama Mulyadi Pratama, warga Palembang,Sumatra Selatan, telah teridentifikasi dari data antermortem yang dikirim keluarganya pada Jumat 7 April 2023 lalu.

Baca Juga: Hadapi Lompatan Jumlah Pemudik, Presiden Jokowi Ingatkan Tiga Gubernur untuk Siap-Siap

"Jadi, hingga hari ini dari total 12 korban Mbah Slamet, sudah 8 korban yang teridentifikasi. Masih ada 4 jenazah tersisa yang sulit dikenali karena
sudah berupa tulang belulang," kata Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di Posko Pengaduan
Korban Mbah Slamet, Senin (10/4).

Laporkan Orang Hilang

Sumy Hastry juga mengungkapkan, hingga Senin 10 April 2023 siang sudah ada 20 warga yang melaporkan anggota keluarganya yang hilang ke posko pengaduan. Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Tim DVI Polda Jateng dengan mengumpulkan data antemortem dari korban, yakni identitas dan ciri fisik berupa foto korban semasa hidup.

Sumy juga mengaku mencari informasi tentang korban melalui media sosial untuk mengetahui ciri-ciri fisik dan jenis pakaian korban.

Selain itu, juga dilakukan tes DNA dari keluarga korban untuk dicocokkan
dengan DNA korban. "Data ini untuk kami cocokkan dengan jenazah yang belum teridentifikasi dengan mencocokkan data postmortem korban," jelasnya.

Baca Juga: Korlantas Polri Siap Kawal Pemudik Sepeda Motor, Pastikan Keamanan Sampai Tujuan

Baca Juga: Dukung Mudik Lebaran, Kementerian PUPR Tingkatkan Fasilitas di Rest Area

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, warga yang melapor ke Posko DVI itu berasal Palembang Sumatra Selatan dan Lampung. Selain itu, juga dari Magelang, Yogyakarta, Solo, Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Sumedang, Tasikmalaya, Bogor, dan Depok.

Kombes Iqbal menyatakan masih terus mengembangkan kasus tersebut. Selain memeriksa tersangka Mbah Slamet dan Budi Santoso, pihaknya juga telah
meminta keterangan dari 11 saksi, termasuk saksi ahli.

Menurutnya, tersangka saat ini dalam keadaan sehat dan terus dipantau tim Dokkes Polres Banjarnegara dan Dokkes Polda Jateng.

"Apakah akan berhenti pada 12 korban tersebut atau ada suara-suara dari luar yang mengatakan lebih dari 12 korban, Polri masih melakukan pengembangan penyidikan," jelasnya. ***

Editor: Ali A

Sumber: Humas Polres Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x