Network
PORTAL PEKALONGAN - Budaya meramalkan masa depan ada dalam berbagai budaya dan kepercayaan. Termasuk pada budaya jawa, salah satunya seperti yang terjadi di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cara meramalnya cukup unik dengan memperhatikan bercak pada kain penutup benda pusaka yang disebut Cupu Kyai Panjala.
Tradisi membuka kain yang membungkus Cupu Kyai Panjala ini dilakukan oleh Juru Kunci dan Pihak keluarga pewaris benda keramat tersebut. Tradisi ini dilakukan setahun sekali mengambil waktu malam Selasa Kliwon. Pembukaan tahun 2023 ini terjadi semalam 30 Oktober 2023. Hasilnya untuk mengamati apa yang mungkin terjadi pada tahun 2024.
Baca Juga: Angkat Potensi Petani Durian Lokal di Semarang, Mbak Ita Lakukan Ini
Ratusan orang ikut menyaksikan secara langsung pembukaan lembar demi lembar kain penutup Cupu Kyai Panjala. Setiap lembar pembungkus diamati bercak yang ada termasuk keadaan kain. Didapat 60 poin pertanda yang dicatat dengan rapi termasuk kondisi 3 guci kecil di dalam kotak kayu.
Cupu Kyai Panjala adalah 3 buah guci kecil yang merupakan perlambang 3 dunia yang diramalkan
- Semar Kinandu yang menggambarkan penguasa dan pejabat negeri.
- Palang Kinantang menggambarkan masyarakat menengah ke bawah.
- Kenthiwiri merupakan gambaran rakyat kecil
Ketiganya disimpan dalam kotak kayu lalu dibungkus dengan banyak kain putih. Setahun sekali kain putih ini dibuka, disitulah pertanda-pertanda itu muncul dan diyakini sebagai kode peristiwa yang akan terjadi pada masa mendatang.
Pertanda yang nampak pada Kain Pembungkus Cupu Kyai Panjala 2023
Pada lembar-lembaran pembungkus Cupu Kyai Panjala diamati ada 60 pertanda yang dicatat dengan teliti termasuk letak pertanda itu saat dibuka. Arti dari pertanda tersebut tidak diuraikan oleh juru kunci maupun abdi dalem keraton yang ikut membuka.
Baca Juga: Cara Membuat Poster Disney Pixar melalui Bing Image Creator, Program AI Text to Image
