Wong Jawa Harus Tahu Ini: Kakang Kawah Adi Ari-ari Sedulur Papat Lima Pancer, Apaan Tuh!

- 19 Juli 2021, 11:07 WIB
KH Hasan Bashori, pengasuh Ponpes Al Khoirot Jepara kepada portalpekalongan.com menyatakan bahwa kita lahir di dunia ini tidak sendirian. Kita punya 'saudara' yang lahirnya bersamakita. Mereka adalah Kakang kawah adi ari-ari sedulur papat lima pancer.
KH Hasan Bashori, pengasuh Ponpes Al Khoirot Jepara kepada portalpekalongan.com menyatakan bahwa kita lahir di dunia ini tidak sendirian. Kita punya 'saudara' yang lahirnya bersamakita. Mereka adalah Kakang kawah adi ari-ari sedulur papat lima pancer. /Ali Arifin/

kakang kawah atau ketuban. Ketika kita akan lahir, ketuban dalam kandungan Ibu akan pecah lebih dahulu agar airnya bisa melancarkan proses persalinan.

Setelah itu baru diri kita (bayi) disusul adik kita yang namanya adi (adik) ari-ari. Yakni, tempat makanan bayi ketika masih dalam kandungan, serta Qorin, dan ruh.

"Jadi mengapa wong Jawa dari dulu melakukan Selamatan Weton, nylameti weton, atau slametan weton? Tujuan nylameti weton adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat umur panjang dan kesehatan yang diberikan Allah SWT. Dan, mendoakan kakang kawah adi ari-ari sedulur papat lima pancer."

Baca Juga: Simak QS Ad-Duha, Siapapun Bisa Meninggalkanmu, tapi Allah SWT Tidak, Jangan Sedih!

Selamatan Wetonn  atau slametan weton itu wujudnya makanan bubur abang putih atau bubur merah putih. Bubur berwarna merah karena dicampur gula Jawa dan bubur berwarna putih, karena beras yang dijadikan bubur tidak diberi pewarna.

Makanan bubur siap saji itu dijadikan sebagai bahan sedekah untuk tetangga dan kaum fakir miskin serta dhuafa yang membutuhkan.

Selamatan Weton atau slametan weton juga untuk memohon kepada Allah SWT atas nasib kehidupan seseorang. Selamatan Weton dilakukan agar seseorang terhindar dari sengkala (sengkolo) dan mara bahaya.

Berikut bacaan doa selamatan weton atau slametan weton

: اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اِجْعَلْ هَذَا الْوَلَدِ (…………….) بِبَرْكَةِ هَذِهِ الصَّدَقَةِ مِنْ عِيَالِ السَّلَامَةِ وَأَكْرِمْهُ بِطُوْلِ الْعُمْرِ فِى طَاعَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ مَعَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَأَوْفِرْ حَظَّهُ مِنَ الْعِلْمِ النَّافِعِ وَالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالْأَخْلَاقِ الْمَحْمُوْدَةِ وَاحْفَظْهُ مِنْ شَرِّ الزَّمَانِ وَمِنْ شَرِّ أَهْلِ الزَّمَانِ وَلَا تَضُرُّهُ.

Allahumma sholli ‘ala sayyidinaa Muhammad Wa’ala ‘ali sayyidinaa Muhammad. Allahumma Ij’al Hadzal Walada …. Bibarkati Hadhihis Shodaqoti min iyalis salamati wa akrimhu bthulil umri fi thoatillahi warosulihi maas shihhati wal afiyati dhohiron wa bathinan. Wa aufirhu hadhohu minal ilmi an nafii wal amali asholihi wal akhlaqil mahmudati. Wahfadhhu min syarrizamani wamin syari ahliz zamani wala tadhurruhu.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: KH Hasan Basori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x