Ramadhan Mengembalikan Fungsi Indra dan Hati

- 23 Maret 2023, 12:47 WIB
Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA
Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA /Ali A/

Oleh: Ahmad Rofiq*)

PORTAL PEKALONGAN - Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukâsyafatu l-Qulûb (h. 744) mengutip Al-Baghawi mengatakan, bahwa “yang sahih Ramadhan adalah nama bulan yang berasal dari kata ramdha’, artinya batu yang dipanaskan. Karena mereka berpuasa di bulan yang sangat panas. Ada yang mengatakan, “bulan itu dinamakan Ramadhan, karena ia dimaksudkan untuk membakar dosa-dosa” (Ibid.).

Rasulullah saw menegaskan: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan keimanan dan muhasabah (introspeksi diri), maka diampuni dosa-dosanya yang lalu” (Riwayat Al-Bukhari (38) dan Muslim (760).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah saw bersabda: “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan, adalah untuk melebur dosa yang terjadi di antara keduanya apabila menjauhi dosa besar” (Muslim (233). Sabda Rasulullah saw: “Ujian/cobaan seseorang pada keluarganya, hartanya, dan tetangganya, dilebur oleh shalat, puasa, dan sedekahnya” (Riwayat Al-Bukhari (525) dan Muslim (144).

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 176: dari Bahasa Apakah Istilah Pancasila? Apakah Artinya?

Bersyukur dan berbahagialah kita, karena sebagai umat yang dari jarak geografis yang penerbangan saja setidaknya membutuhkan waktu 10 jam di tambah perjalanan darat beberapa jam, dan rentang waktu hampis 1,5 abad dari masa hidup Rasulullah saw, Allah ‘Azza wa Jalla mengaruniai hidayah dan iman.

Betapa kita harus dan wajib bersyukur, karena tidak sedikit orang-orang yang hidup sezaman dengan Rasulullah Muhammad saw, tidak mendapatkan hidayah iman dan Islam.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x