Puasa dan Uji Kejujuran, Prof Ahmad Rofiq: Sesungguhnya Allah SWT Tidak Pernah Lakukan Ini...

- 26 Maret 2023, 13:13 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Di tengah makin defisitnya kejujuran di negeri +62 ini, kehadiran Bulan Suci Ramadhan, sudah sepatutnya disambut dengan gegap gembita agar dapat mengurangi perilaku yang secara kasat mata dilihat masyarakat awal sebagai bentuk ketidakjujuran.

Karena momentum Ramadhan ini, merupakan kesempatan emas, agar kita semua bisa kembali kepada fitrah kita.

Baca Juga: Resep Kue Lapis Singkong, Sekali Makan Langsung Ketagihan

Kita singkirkan topeng-topeng duniawi, flexing, hedonis, dan segala macam. Karena pada akhirnya kita akan sampai sebuah kesadaran itu, setidaknya ketika kita terpaksa disadarkan oleh Allah.

Alhamdulillah kita sudah berada di hari keempat puasa Ramadhan, apakah kita sudah merasakan bahagia dan makin merasa tenang, dan tergugah hati kita untuk kembali kepada kejujuran yang hakiki?

Tentu yang bisa menjawab adalah kita sendiri, bukan orang lain. Karena itulah, redaksi “la’allakum tattaqûn” dalam QS. Al-Baqarah (2): 183, itu menggunakan kata kerja sedang atau akan datang. Para ulama menyebutkan, fi’il mudhari’ itu menunjukkan adanya istimrâr al-tajaddud atau kesinambungan untuk memperbaharui.

Dalam bahasan kedua dalam kitab Mukâsyafatu l-Qulûb, Imam Al-Ghazali membuat sub-judul “Sekali Lagi tentang Rasa Takut kepada Allah Ta’ala” (h. 30). Diilustrasikan, bahwa

“Apabila tubuh orang yang beriman itu gemetar karena takut kepada Allah Ta’ala, berguguranlah dosa-dosanya seperti daun yang berguguran dari pohon”.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x