Didahului penjelasan tentang Allah mempunyai malaikat-malaikat di langit ke tujuh yang sujud sejak Allah menciptakan mereka hingga hari kiamat. Itulah yang digambarkan Allah: “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa di atas mereka, dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka) (QS. Al-Anfal (8): 50).
Baca Juga: 6 Cara Kontrol Kadar Kolesterol Tubuh saat Puasa Ramadan
Sudah barang tentu yang kita harapkan, takut kita kepada Allah kita oleh menjadi rasa cinta kepada Allah.
Ibadah puasa mengajarkan pada kita untuk jujur. Karena Allah menegaskan, bahwa ibadah puasa kita adalah untuk Allah dan Allah yang akan langsung membalasnya (Hadits Qudsi).
Rasulullah saw bersabda: “Bagi orang yang puasa, ada dua kebahagiaan, kebahagiaan saat berbuka, dan kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah” (Riwayat Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Tips Belanja Hemat di Bulan Ramadan, Agar Kebutuhan Terpenuhi Tanpa Mempengaruhi Kesehatan Keuangan
Ibadah puasa mengajarkan dan melatih kita supaya bisa jujur pada diri kita sendiri, dan takut kepada Allah, agar kita disayangi-Nya.
Al-Ghazali mengutip dari Kitab Bidayatu l-Hidayah yang menyebutkan, bahwa pada hari kiamat didatangkan Jahannam yang bersuara keras, sehingga setiap umat duduk berlutut karena takur akan kedahsyatannya.
Inilah yang digambarkan Allah Ta’ala: “Dan (pada hari itu) kami lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya” (QS. Al-Jatsiyah: 28).