Keempat, ghibah karena dengki
Ada pula yag berghibah karena hasad (dengki), maka orang ini telah menggabungkan antara perkara buruk, ghibah dan hasad.
Jika ada orang yang dipuji dihadapannya dia berpura-pura untuk berlaku bijak dan berkata: “Dia memang banyak hafalannya, tapi masih banyak yang keliru panjang pendeknya”
Kelima, ghibah meniru lagak orang lain.
Ada pula yang mewujudkan ghibah dalam bentuk ejekan dan menjadikannya mainan, dan membuat orang lain tertawa.
Sering kita melihat hal seperti ini. Berdalih menghibur ternyata ini termasuk dalam pintu menuju ghibah.
Keenam, Ghibah dengan pura-pura heran
Ada pula yang menghibah dengan berpura-pura takjub atau heran.
Contoh di dunia nyata. Diantara ustadz berkata dengan ustadz lain “ Sungguh mengherankan, bagaimana bisa si Fulan sebagai ustadz bisa berbuat begitu”