Wakil Ketua MPR RI Kunjungi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Buka Diskusi tentang Kenegaraan Terkini

26 Januari 2023, 10:58 WIB
Wakil Ketua MPR RI dan anggota DPR RI Dr. H. Arsul Sani, S.H., M.Si didampingi Pengurus DPW PPP Jateng Istajib AS saat berkunjung ke Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan diterima oleh DR KH Fadlolan Musyaffa’ Lc., MA. /Dok PPFF Semarang/

PORTAL PEKALONGAN - Wakil Ketua MPR RI dan anggota DPR RI Dr. H. Arsul Sani, S.H., M.Si. kembali bersilaturahmi ke Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Semarang, Rabu 25 Januari 2023.

Ini adalah kunjungan keempat bagi politisi PPP ini ke PPFF. Dalam kunjungan itu, Arsul Sani membuka diskusi mengenai situasi dn kondisi negara terkini.

Terutama terkait tahun 2023 dengan suhu politik yang mulai memanas. Suhu ini eskalasinya akan terus memanas ketika memasuki 2024, saat dimulainya kontestasi Pemilu 2024 yang akan menjadi ajang pemilu serentak, mulai Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilu DPD RI, Pemilihan Gubernur (Pilgub) hingga Pilkada kabupaten kota. Peran ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi penting dan sangat dibutuhkan untuk berperan sebagai dinamisator dan pengayom masyarakat.

Baca Juga: Vitinho Tiba di Semarang, Calon Pemain Asing Baru PSIS

Hal tersebut terangkum dalam diskusi Ngopi Bareng antara Wakil Ketua MPR sekaligus anggota DPR RI, Dr H Arsul Sani SH MSi dengan Pimpinan PPFF, Dr KH Fadlolan Musyafa’, Lc MA serta tokoh Jawa Tengah Drs H Istajib AS dan Muhammad Sahir, di PPFF, Mijen, Kota Semarang, Rabu 25 Januari 2023.

Dalam kegiatan "Ngopi Bareng" itu Kiai Fadlolan memberi nasihat, arah negara Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim ini, harus mencerminkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin, baik dalam berpolitik, berbirokrasi, dan mengelola negara.

“Citra Islam yang rahmatan lil alamin ini harus tercermin di tengah hingar bingar Pemilu 2024, agar Pemilu 2024 berlangsung sukses serta menghasilkan para pemimpin yang amanah dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat,” harap Kiai Fadlolan, dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, Kamis 26 Januari 2023.

Mengamalkan syariat Islam, lanjut Kiai Fadlolan yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Tengah, sebagai kewajiban (amal al-syariah), dan boleh dilakukan dengan terang-terangan sebagai siar agama. Hal ini, tambahnya, berbeda dengan Formalitas terapan syariah (tathbiq al-syariah) yang bila diterapkan tidak cocok untuk NKRI.

Baca Juga: Ingin Hidup Penuh Berkah, Atur Keuanganmu Secara Syariah, Apa Saja?

Dalam obrolan tersbeut Kiai Fadlolan juga menyinggung fenomena menguatnya opini larangan politik identitas. Ditegaskan, yang namanya politik praktis itu mesti tidak ada yang lepas dari identitas dan bahkan ideologi.
Seperti misalnya PDIP itu tidak bisa lepas dari identitas tokoh Soekarno. Sekira dilepas identitas tersebut maka PDIP akan tidak menarik lagi bagi rakyat.

“Memang tercipta magnit tersendiri ketika PDIP mengusung pak Jokowi dalam dua periode menjadi Presiden RI,” katanya.

Demikian pula Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu identik dengan Gus Dur, NU, bahkan ideologi agama Islam. Bila dilepas dari identitasnya maka PKB cenderung akan ditinggalkan konstituennya.

"Begitu pula partai lain. Namun bila ada larangan politik identitas, itu tidak fair dalam beropini politik," ungkap Kiai Fadlolan.

Menurut Kiai Fadlolan, selama ini PPFF selalu menjadi tempat bertemunya para alim ulama, para pejabat negara, hingga masyarakat umum.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Rasulullah SAW, Bagus untuk Menjaga Kesehatan

Sebulan lalu, Menkopolhukam Prof Dr H Mahfud MD berkunjung dan menyampaikan ceramah, kemudian Sabtu 28 Januari 2023 rencana akan dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr H Saindiaga Uno. Tujuan berkunjung sowan, bersilaturahmi untuk memperoleh berkah. Termasuk kedatangan Arsul Sani untuk kali ke empat di PPFF, disambut hangat oleh pimpinan PPFF dan Bu Nyai Hj Fenty Hidayah S Pdi.***

Editor: Arbian T

Tags

Terkini

Terpopuler