PORTAL PEKALONGAN - Meski yang banyak bermasalah selama ini adalah penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga 1, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengambil keputusan tegas memberhentikan sementara semua liga sepak bola di Indonesia.
Keputusan itu merupakan hasil rapat perdana TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Selasa 4 Oktober 2022 malam. Dalam rapat yang dipimpin oleh Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Menpolhukam) Mahfud Md itu, seluruh anggota tim hadir sebanyak 13 orang.
"Bersepakat untuk segera bekerja dan mencari akar masalah serta memberi rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi," ungkap Mahfud MD.
Dilansir Portalpekalongan.com dari kanal Youtube Kemenko Polhukam RI, Rabu 5 Okltober 2022, Mahfud menjelaskan, rapat perdana itu juga membahas mengenai penjatuhan sanksi, regulasi, perombakan organisasi, dan sejumlah permasalahan sepak bola lainnya.
"(TGIPF) tentu akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi yang diatur oleh FIFA maupun peraturan perundang-undangan," jelasnya.
Mahfud menambahkan, tentu akan dilakukan sosialisasi serta pemahaman ke seluruh stakeholder sepak bola, aparat keamanan, suporter, official, dan sebagainya, semua harus memahami peraturan ini," ungkap Mahfud.
Mahfud menyebut TGIPF mengusulkan seluruh kompetisi di bawah naungan PSSI akan dihentikan sementara. Usul tersebut sudah disepakati seluruh anggota tim dan sudah disetujui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Mahfud mengungkapkan, kompetisi sepak bola baru dapat kembali dimulai setelah Presdien Jokowi menyatakan kompetisi bisa dinormalisasi setelah ada rekomendasi dari TGIPF.
Baca Juga: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Bentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta
"TGIPF ini juga menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa semua kegiatan yang berpayung PSSI terutama Liga 1, 2, dan 3 supaya dihentikan sampai presiden menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya," jelas Mahfud.***