Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pemerintah Berikan Insentif untuk Kendaraan Listrik

17 Desember 2022, 15:25 WIB
Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Mobil Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo /Dok Pribadi Bamsoet/

 

PORTAL PEKALONGAN - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Mobil Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang memfinalisasi pemberian insentif oleh pemerintah kepada konsumen dalam setiap pembelian kendaraan listrik.

Diketahui, insentif yang akan diberikan oleh pemerintah antara lain mobil listrik sebesar Rp80 juta, motor listrik baru Rp 8 juta, mobil listrik hybrid Rp40 juta, dan motor konversi listrik Rp5 juta.

"Pemberian insentif serupa juga dilakukan berbagai negara dunia, sebagai upaya meningkatkan gairah konsumen untuk segera bermigrasi ke kendaraan listrik," ujar Bamsoet di Jakarta, dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, Sabtu 17 Desember 2022.

Baca Juga: Rencana Rilis 2024, Huawei Kolaborasi dengan BAIC Kembangkan Mobil Pintar

Sebagai contoh, lanjut Bamsoet, pemerintah China memberikan insentif berupa pembebasan pajak penjualan kendaraan listrik hingga akhir tahun 2023. Sebelumnya, pemerintah China juga memberikan insentif berupa potongan harga langsung sebesar 10 ribu yuan atau sekitar Rp 18,4 juta bagi konsumen yang membeli kendaraan listrik. Termasuk insentif biaya listrik untuk charge kendaraan listrik dari sekitar 2 yuan per kWh menjadi sekitar 1 yuan per kWh.

Bamsoet menambahkan, Thailand juga memberikan berbagai insentif serupa. Misalnya insentif pajak kendaraan termasuk pengurangan bea masuk sebesar 40 persen untuk kendaraan listrik completely built up (CBU) seharga 2 juta baht (61.805 dolar AS), serta insentif pajak kendaraan termasuk pengurangan bea masuk sebesar 20 persen untuk kendaraan listrik CBU seharga 2 juta baht hingga 7 juta baht.

"Dengan memasifkan penggunaan kendaraan listrik, Indonesia bisa mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya menyehatkan APBN, lantaran penggunaan bahan bakar berbasis fosil di Indonesia akan semakin berkurang yang pada akhirnya bisa turut mengurangi subsidi energi di APBN. Sebagai catatan, subsidi energi di APBN 2022 lebih dari Rp500 triliun. Diyakini beban APBN ini akan berkurang apabila ekosistem kendaraan listrik terbangun," jelas Bamsoet.

Baca Juga: Toyota Launching Mobil Listrik bZ4X, Mau Nyaingi Tesla? Masa Sih? CEK FAKTANYA!

Menurut dia, komitmen nasional mempercepat migrasi kendaraan listrik juga akan mendatangkan banyak keuntungan bagi bangsa. Antara lain mengurangi polusi/pencemaran udara, mengingat 60 persen kontributor pencemaran atau polusi udara di Indonesia disebabkan oleh kendaraan bermotor. Serta meningkatkan ketahanan energi nasional dan menekan ketergantungan impor migas, sekaligus merealisasikan komitmen untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan bahkan 0 persen tahun 2060.

"Data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, dan menjadi yang terbesar sebesar 40 persen dari total cadangan nikel di dunia," kata Bamsoet.

Jika dikelola dengan optimal, lanjut dia, Indonesia akan menjadi pemain utama supplier baterai kendaraan listrik. BRIN juga sedang mempercepat kajian riset sistem otonom kendaraan berbasis baterai, bahkan pengembangan teknologi masa depan yakni charging tanpa kabel.

Baca Juga: Toyota Voxy 2022 Mobil Keluarga Desain Elegan Harga Terjangkau, Lebih Murah dari Innova Zenix!

"Berbagai langkah inovasi akan menjadi kunci bagi kemajuan industri kendaraan listrik Indonesia di masa depan," imbuh Bamsoet.***

Editor: Arbian T

Tags

Terkini

Terpopuler