Network
PORTAL PEKALONGAN - Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik dilihat dapat menjadi cara yang efektif untuk mengenalkan infrastruktur transportasi berbasis listrik.
Pastinya didukung oleh bauran energi untuk listrik yang tersedia di setiap tahap transisinya.
Dilansir oleh Portalpekalongan.com dari Antara, Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Yusak Kristian menilai bahwa pertumbuhan dari jumlah kendaran listrik atau Electric Vehicle (EV) yang digunakan dan diminati oleh masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan infrastruktur penunjangnya, termasuk stasiun pengisian daya (charging station) yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Foton TransVan 2022 Akan Akhiri Kejayaan Toyota Alphard dan HiAce Commuter Minivans
“Kita perhatikan pertumbuhan dari kendaraan listrik (EV) itu sendiri. Sekarang, masih kita pelajari di daerah mana dan seberapa cepat pertumbuhannya. Kita mulai ikuti itu, misalnya dengan peresmian Astra Otopower di enam titik di Jabodetabek,” ungkap Yusak kepada Antara di Bekasi hari Selasa.
“Lalu, setelah itu, kita akan pikirkan orang-orang dengan perjalanan jauh. Misalnya, penempatan charging station di rest area juga bisa menjadi opsi titik selanjutnya,” tambahnya.
Menurut Yusak, mengenai potensi bisnis dari jaringan pengisian daya dan suku cadang pendukung kendaraan listrik (EV), perusahaan masih belum menargetkan angka tertentu.
Mengingat jumlah kendaraan listrik (EV) di Indonesia yang masih belum banyak digunakan masyarakat.
Baca Juga: Bukan Kaleng-Kaleng! Hyundai Kona 2023 dan 2024 Bakal Membungkam Produsen Crossover Pesaing
"Secara revenue (target) masih kecil karena jumlah kendaraan listrik masih sedikit. Beda dengan SPBU yang sekarang masih ramai oleh mobil dan motor ICE. Jadi, kami belum proyeksikan angka yang tinggi. Sehingga, (stasiun pengisian daya yang baru diresmikan) masih untuk servis dan lengkapi menu (pelayanan) saja," kata Yusak kepada Antara.
