BMKG Temukan Patahan Gringsing Berpotensi Gempa, Ganjar Minta Warga Tetap Tenang dan Tidak Panik

16 Maret 2023, 23:12 WIB
Warga melihat terjadinya pergeseran Patahan Gringsing. /medcom.id/

PORTAL PEKALONGAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menemukan adanya Patahan Gringsing di area Patahan Weleri yang berpotensi gempa, awal Maret 2023.

Panjang patahan tersebut 19 kilometer, melewati wilayah lautan dan daratan di sepanjang pantai Kabupaten Batang. Warga yang tinggal di sesar atau patahan tersebut diminta untuk waspada terhadap kemungkinan bencana gempa.

Untuk mengantisipasi terjadinya gempa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun memberikan arahan kepada masyarakat yang berada di patahan tersebut.

Baca Juga: Sambut Subsidi Kendaraan Listrik Puluhan Juta Rupiah, Hyundai Genjot Produksi Ioniq 5

Namun, Ganjar meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dengan temuan Patahan Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa itu.

Dia menyampaikan hal tersebut setelah memimpin Musrenbangwil Petanglong dan Bregasmalang yang diselenggarakan di Pendopo Bupati Batang, Rabu 15 Maret 2023.

"(Warga) tidak perlu panik, nanti semua orang takut, tapi literasinya cukup dan cerdas menghadapi situasi ini," imbau Ganjar.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang Ulul Azmi menyampaikan, ada delapan desa yang berada di zona tersebut.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H untuk Kabupaten Banjarnegara dan Sekitarnya

"Kita minta warga yang berada di delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Batang yang berada di Patahan Gringsing tersebut untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa," kata Ulul Azmi, Kamis 16 Maret 2023.

Kedelapan desa itu adalah Desa Lebo, Krengseng, Sawangan, Sidorejo, dan Ketanggan di Kecatan Gringsing

Selanjutnya adalah Desa Gondang dan Kuripan di Kecamatan Subah, dan Desa Kedawung di wilayah Kecamatan Banyuputih.

Baca Juga: Gus Baha: Bersholawatlah Maka Akan Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

Meskipun potensi gempa tersebut baru berupa ancaman, warga diminta untuk tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan.

Bagian dari Mitigasi Bencana

 Gubernur Ganjar mengungkapkan, letak geografis Indonesia memang berada di wilayah rawan bencana. Namun, kondisi tersebut jangan sampai membuat masyarakat cemas dan panik.

"Penjelasan yang diberikan bukan untuk menakut-nakuti, itu bagian dari mitigasi bencana, maka kalau kita berada di wilayah rawan bencana, konstruksinya mesti baik," jelas Ganjar.

Baca Juga: Erick Thohir Kuasai Peta Elektoral Cawapres, Tiap Capres Didampingi Erick Berpotensi Menang, Ini Contohnya

Baca Juga: Dunia Hiburan Dirundung Duka, Kemarin Nomo Koeswoyo, Hari Ini Aktris Senior Nani Wijaya Meninggal Dunia

"Kalau itu daerah bahaya, jangan ada (tinggal) di situ. Terus formasi-formasi yang ada di muka bumi, kalau tidak harus diubah, jangan diubah. Biasanya pengendalian tanah," lanjut Ganjar.

Adapun upaya mitigasi yang telah dilakukan Ganjar, antara lain pemasangan peralatan jaringan pemantauan gempa di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dan Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan.

Tujuan dari pemasangan jaringan pemantaun gempa itu untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Timnas Israel Akan Hadir pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ustadz Jeje Zaenudin Angkat Bicara

Edukasi juga perlu diberikan kepada warga untuk memahami tentang upaya yang harus dilakukan, baik sebelum gempa, saat gempa, maupun pascagempa. Selain itu, juga mempersiapkan jalur-jalur evakuasi. ***

Editor: Ali A

Sumber: medcom.id

Tags

Terkini

Terpopuler