Merespons Penemuan Patahan Gringsing/Weleri, BPBD Batang Edukasi Pelajar SMA/Sederajat untuk Lakukan Ini

18 Maret 2023, 18:55 WIB
BPBD Batang beri edukasi pelajar SMA/Sederajat seputar mitigasi bencana. /Humas Pemkab Batang/

 

PORTAL PEKALONGAN - Penemuan Patahan Gringsing langsung direspons pihak terkait di Kabupaten Batang, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, dengan memberikan edukasi kebencanaan kepada siswa SMA/sederajat.

Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, generasi muda Kabupaten Batang patut memahami kerawanan gempa yang mungkin terjadi karena Patahan Gringsing tersebut, meskipun tingkat risikonya rendah.

Patahan tersebut membentang dari Desa Kuripan, Kecamatan Subah hingga Desa Krengseng Kecamatan Gringsing yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, sehingga ada yang menyebut sebagai Patahan Weleri ada pula yang menyebut Patahan Gringsing.

Baca Juga: Bulan Literasi Perdagangan, EWF Ingatkan Masyarakat Kota Pekalongan Tak Mudah Tergiur Illegal Trading

Untuk edukasi seputar penanggulangan bencana tersebut, BPBD pun mengundang ratusan pelajar dari jenjang SMA/sederajat.

Adapun materi yang diberikan adalah seputar potensi bencana yang rawan terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi akibat Patahan Weleri atau Patahan Gringsing.

Dalam edukasi kepada para pelajar tersebut, BPBD Batang bekerja sama dengan BPBD Jateng dan PMI Jateng.

Baca Juga: Program Kudu Sekolah Berhasil Ajak 2.800 Anak Kembali Sekolah, Ini Penjelasan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

"Sampai sekarang belum pernah terjadi gempa yang akibat patahan tersebut. Kalaupun sampai terjadi, skalanya rendah, yakni di angka 3, dampak yang dirasakan hanya getaran kecil seperti jalan raya yang sedang dilewati truk bertonase besar" ujar Ulul Azmi setelah menyampaikan edukasi penanggulangan bencana, di GOR SMAN 1 Subah, Kabupaten Batang, Jumat 17 Maret 2023.

Tidak Perlu Khawatir

Ulul Azmi juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena patahan tersebut tidak akan menyebabkan gempa yang dapat merobohkan bangunan.

Menjawab tantangan dan modernisasi di dunia informasi khususnya seputar kebencanaan, dia mengaku, BNPB telah menyiapkan aplikasi InaRISK yang berisi informasi tingkat bahaya suatu wilayah yang dilengkapi rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasi secara partisipatif.

Baca Juga: Prioritaskan Atasi Rob dan Jalan Rusak, Bupati Pekalongan Usulkan Tiga Rumah Pompa dan Perbaikan Jalan Rusak

"Ketika meng-klik aplikasi tersebut, akan muncul informasi tingkat ancaman dan risiko bahaya bencana hingga cara penanggulangannya sebelum hingga saat bencana terjadi," jelasnya.

Pada acara tersebut, para siswa juga mendapat edukasi dari Ketua PMI Jawa Tengah Sarwa Pramana yang menekankan agar lebih mengintensifkan pelatihan sehingga anak lebih siap menghadapi kerawanan bencana yang muncul di Jawa Tengah.

"Warga tetap harus waspada adanya gas beracun di Batang, yakni Kawah Timbang Dieng dan Kawah Sileri Banjarnegara. Warga di area tersebut harus dilatih mitigasi supaya lebih siap menghadapi kerawanan bencana yang terjadi," ujar dia.

Baca Juga: BMKG Temukan Patahan Gringsing Berpotensi Gempa, Ganjar Minta Warga Tetap Tenang dan Tidak Panik

Baca Juga: Inspiratif! Dinobatkan Jadi Sekolah Aktif Literasi Nasional, SMPN 1 Sragi Juga Borong Penghargaan, Apa Saja...

Menurutnya, untuk mengantisipasi terjadinya bencana, lembaga pendidikan harus menerapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sesuai dengan Surat Keputusan Kemendikbud dengan membuat Tim Reaksi Cepat dan menentukan titik kumpul apabila terjadi bencana. ***

Editor: Ali A

Sumber: berita.batangkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler