Wakil Walikota Semarang Temukan Anak Penderita Stunting di Bandaharjo Lalu Diberi Bantuan

- 21 Juni 2021, 05:20 WIB
Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu saat bertemua dengan salah satu anak penderita stunting di kelurahan Bandarharjo Semarang, Minggu (20/6)
Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu saat bertemua dengan salah satu anak penderita stunting di kelurahan Bandarharjo Semarang, Minggu (20/6) /foto humas pemkot semarang

PORTALPEKALONGAN.COM – Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu blusukan ke Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara dengan naik sepeda, pada Minggu pagi (20/6).

Wakil Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita ini menemukan salah seorang anak menderita stunting di RT 08 RW 10 kelurahan Bandaharjo yang kemudian memberikan gizi tambahan bagi anak tersebut.

Wakil Walikota Semarang Mbak Itu mengatakan, kelurahan Bandarharjo yang berada di Kecamatan Semarang Utara termasuk salah satu dari 25 kelurahan di Kota Semarang yang menjadi fokus pemberantasan stunting di Kota Semarang.

“Ada perbedaan antara anak stunting dengan gizi buruk. Kalau gizi buruk itu anaknya kurus dan kering, namun kalau stunting sudah ada ukurannya dari berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan,” kata Mbak Ita kepada wartawan.

Menurut Mbak Ita, dari obrolan dengan ibu si anak stunting dan data Posyandu, diketahui jika faktor ekonomi menjadi penyebab menderita stunting. Di mana ibu dari anak tersebut sibuk bekerja demi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga hanya mampu memberikan ASI hanya satu bulan pada anak.

“Karenanya perlu adanya dorongan untuk memberi makanan gizi tambahan perlu diberikan bagi ibu dan anak tersebut. Pemkot Semarang juga bergerak dengan memberikan pendampingan oleh Tim Percepatan Pengentasan Stunting,” kata Wakil Walikota Semarang sejak tahun 2015 ini.

Pada kesempatan itu, Mbak ita juga memberikan bantuan makanan gizi tambahan kepada ibu dan anak tersebut.

“Ini memang harus dibantu setiap bulannya bisa diberi bantuan makanan tambahan untuk bisa normal kembali,” katanya.

Mbak Ita menjelaskan, selain faktor kondisi ekonomi keluarga yang bisa sebabkan resiko stunting, faktor lainnya yakni pola asuh dan pernikahan usia muda.

Halaman:

Editor: A Zuhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x