Kedua adalah pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan literasi media digital bagi orang tua anak usia dini di Kecamatan Gajahmungkur Semarang, melalui webinar dengan menggunakan zoom.
Ketiga adalah evaluasi untuk mengetahui sejauh mana penerimaan materi yang diserap pada peserta.
"Hasil kegiatan menunjukan bahwa terdapat kenaikan penguasaan materi pengetahuan akses informasi aplikasi, situs-situs edukatif (65% menjadi 80%). Kondisi sebelum implementasi kegiatan menunjukan bahwa pengetahuan atau wawasan peserta mengenai kemampuan memanfaatkan literasi media digital masih rendah," jelasnya.
Anggota pengabdian kepada masyarakat, Imam Shofwan menyatakan bahwa pandemi Covid-19 ini masih belum bisa diperkirakan kapan akan benar-benar berakhir. Dengan adanya larangan beraktivitas di luar rumah tentu memberikan tantangan bagi semua orang, baik orang tua maupun anak.
"Pada orang tua kondisinya bisa jadi lebih berat karena tidak hanya harus bisa berkonsentrasi bekerja akan tetapi juga harus berperan sebagai guru untuk anak-anak yang sedang belajar di rumah," ujarnya.
Orang tua, lanjut Imam Shofwan, merupakan garda terdepan dalam proses literasi digital, keluarga wajib melindungi anak-anaknya dari pengaruh lingkungan, termasuk media digital. Untuk dapat memanfaatkan digital yang positif maka anak-anak membutuhkan pendampingan dari orang tua.
"Sebanyak 73,9% dari 60 responden, orang tua belum menerapkan literasi digital yang sehat. Di mana orang tua menggunakan gadget hanya sebagai media pengasuhan anak, karena anak cenderung diam menggunakan gadget."