Pada Siapa Rakyat harus Mengadu, jika Dibohongi Janji Kampanye?

- 27 Oktober 2023, 07:41 WIB
Janjimu Palsu, Bro..
Janjimu Palsu, Bro.. /hasca

PORTALPEKALONGAN.COM - Kampanye presiden yang berfokus hanya pada janji yang tidak terbukti atau janji yang tidak didukung oleh rencana konkret, selalu jadi isu menarik nan kontroversial dalam politik.

Namanya saja janji, tentu – dan bagi sebagian orang – tidak ada kewajiban untuk merealisasikannya. Dalihnya begini, “Kan saya janji pas kampanye. Janji itu kan harus lihat kondisi ketika akan direalisasikan. Kalau nggak mungkin, ngapain dipaksakan?”.

Itu kira-kira dalihnya, dan tetap saja yang kampanye begini ini merasa ada pembenaran. Merasa dia yang paling valid, paling dipercaya sehingga layak dipilih, paling peduli pada rakyat, dan sebagainya.

Ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ada kampanye dengan banyak janji yang sudah terbukti di kampanye presiden, supaya kita tidak terjebak pada situasi ‘salah pilih’.

Yang pertama adalah kalau pemilih merasa bahwa janji-janji kampanye tidak konsisten dengan kenyataan atau hanya retorika tanpa dasar konkret, maka ini akan mengurangi tingkat kepercayaan publik terhadap para kandidat. Jadi, anggap saja materi kampanyenya hanya gorengan gosong belaka.

Kemudian yang kedua adalah adanya tanggung jawab pemilih untuk memeriksa klaim dan janji para kandidat.

Pemilih seharusnya bisa mencari informasi tentang rencana konkret dan catatan kinerja kandidat sebelum menentukan keputusan. Biasanya sih, yang kayak gini susah dilakukan dan malah bikin ribet.

Pemilih akan berkomentar, “Ah sudahlah, kenapa juga harus capek-capek cari ini. Langsung aja nggak usah milih dia, titik! Selesai, nggak ada urusan...”.

Selanjutnya yang ketiga adalah adanya aspek penting pada diri pemilih untuk memilih pemimpin berdasarkan rencana konkret dan visi yang dapat diimplementasikan.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: milik hasca


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x