Pelaku Penembakan Kantor MUI Minta Diakui sebagai Wakil Nabi, Tak Terlibat Organisasi Terlarang

3 Mei 2023, 14:53 WIB
Tangkapan layar /

PORTAL PEKALONGAN - Teka-teki yang menyelimuti kasus penembakan kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat perlahan mulai terkuak. Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo membeberkan, pelaku berinisial M alias Mustofa (60) itu sengaja datang dari Lampung ke Kantor MUI Pusat untuk meminta diakui sebagai wakil nabi.

Hal itu disampaikan AKBP Pratomo Widodo setelah mendapatkan keterangan dari istri pelaku dalam pemeriksaan sebagai saksi di Mapolsek Kedondong, Pesawaran.

Bahkan saat akan berangkat ke Jakarta, Mustofa sempat pamit kepada istrinya untuk mendatangi kantor MUI Pusat dengan tujuan meminta pengakuan bahwa dirinya adalah seorang wakil nabi.

Baca Juga: Polisi Ungkap Identitas Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat, Penyebab Kematian Masih Diselidiki

Baca Juga: Mustofa, Pelaku Penembakan Kantor MUI Dinyatakan Tewas, Dilumpuhkan Petugas atau Bunuh Diri? Ini Jawabnya...

"Berdasarkan keterangan istrinya, bahwa pelaku pamit dengan istrinya ke MUI Jakarta untuk minta pengakuan sebagai wakil nabi," kata AKBP Pratomo, Mapolres di Pesawaran, Selasa 2 Mei 2023 malam.

AKBP Pratomo mengatakan, menurut penuturan istrinya, pelaku berangkat ke Jakarta kemarin (Senin 1 Mei 2023) malam menggunakan travel langsung menuju kantor MUI Pusat.

Saat meminta izin kepada istrinya untuk ke Jakarta itu, lanjut AKBP Prstomo, pelaku juga meminta doa kepada istrinya.

Tak Terlibat Organisasi Terlarang

AKBP Pratomo juga mengungkakan, menurut keterangan istri pelaku, selama ini suaminya tidak pernah berhubungan atau terlibat dalam sebuah organisasi terlarang, seperti orgaisasi teroris.

"Jadi berdasarkan keterangan istrinya juga, pelaku ini tidak terlibat organisasi terlarang seperti teroris. Istrinya juga mengatakan bahwa tidak pernah ada tamu dari luar, pelaku hanyalah seorang petani," ujar Pratomo.

Pengakuan pelaku sebagai wakil nabi, lanjutnya, konon terjadi saat pelaku belum menikah pada tahun 1984 lalu.

Saat itu pelkau mengaku mendapat bisikan gaib bahwa dirinya merupakan seorang wakil nabi.

Selanjutya setelah menikah, lanjut AKBP Pratomo, pelaku kemudian mengumumkan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah seorang wakil nabi.

"Pada tahun 1999, dia mengumpulkan orang di rumahnya dan mengatakan bahwa dia adalah wakil nabi. Namun orang-orang tidak percaya bahwa dia wakil nabi," paparnya.

Baca Juga: Barangkali Ini Pesan Penembakan di Kantor MUI Pusat: Para Ulama, Hati-hati! Pembunuh Pelaku Masih Dicari

Baca Juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Meninggal, Targetnya Bukan Orang, Ini Jenis Senapan yang ...

Selanjutnya pada tahun 2016, pelaku memberanikan diri ke DPRD Lampung untuk meminta pengakuan bahwa dirinya adalah wakil nabi.

Terakhir, pelaku pun memberanikan diri berangkat ke Jakarta menuju kantor MUI Pusat untuk meminta pengakuan bahwa dirinya adalah seorang wakil nabi.

"Dari sejarahnya, intinya pelaku ini halusinasi," tutur AKBP Pratomo.

Seperti dikabarkan sebelumnya, telah terjadi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat pada Selasa 2 Mei 2023 siang. Pelaku penembakan diketahui berinisial M alias Mustofa berusia 60 tahun.

Penyidik dari kepolisian pun menemukan barang bukti berupa sepucuk pistol, sedangkan pelaku penembakan dipastikan telah meninggal dunia. ***

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler