Adapun Wahid, ayah Fitri, meninggal pada saat kejadian.
Saat jenazah sampai di Balai Kelurahan Manyaran Semarang Barat, Fitri dan keluarganya langsung menjerit histeris.
Baca Juga: Anak Berbuat Salah, Ustadz Abdul Somad: Jangan Disumpah
"Bapak...Bapak...." jeritnya menyayat hati.
Selama ini, sejak bayi, Fitri memang sangat dekat dengan ayahnya, Wahid.
Selama perjalanan ke Semarang dari Magetan, Fitri memang tidak satu mobil dengan jenazah ayahnya.
Sedangkan Sumartik, ibu Fitri mengalami patah tulang tangannya.
Ketika rombongan 10 mobil ambulan dari Magetan yangmengangkut 7 jenazah korban bus masuk jurang di Magetan, bersama korban luka ringan sampai rumah Manyaran Semarang Barat, termasuk Fitri dan Nabila, ibunya, Sumartik masih ditinggal di ruang rawat inap di RSU Magetan, Jatim.
Sumartik baru sampai Semarang dan langsung dirawat di RS Wosonegoro Semarang Senin 5 Desember 2022, siang.