Tradisi Dugderan Kota Semarang, Ajak 6000 Pelajar guna Meriahkan Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ini Jadwalnya!

- 19 Maret 2023, 09:52 WIB
Karnaval Dugderan merupakan agenda berupa kirab budaya yang digelar untuk menyongsong datangnya Ramadan atau bulan puasa
Karnaval Dugderan merupakan agenda berupa kirab budaya yang digelar untuk menyongsong datangnya Ramadan atau bulan puasa /Ali. A/

PORTAL PEKALONGAN - Karnaval Dugderan merupakan agenda berupa kirab budaya yang digelar untuk menyongsong datangnya Ramadan atau bulan puasa.Digelar sejak 1882 atau sejak kepemimpinan Bupati Tumenggung Ario Purbaningrat, dugderan menjadi agenda yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Dugderan merupakan cerminan perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab.

Nama “Dugderan” berasal dari kata “dugder” yang berasal dari kata “dug” (bunyi bedug yang ditabuh) dan “der” (bunyi tembakan meriam). Bunyi “dug” dan “der” sebagai pertanda akan datangnya awal Ramadan.

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar: Amalkan Ijazah Ini, Agar Hidupmu Diajuhkan dari Kefakiran

Munculnya tradisi Dugderan ini dilatarbelakangi adanya perbedaan pendapat dalam masyarakat terkait awal dimulainya puasa pada bulan suci Ramadan.

Atas dasar itulah muncul kesepakatan untuk menyamakan persepsi masyarakat dalam menentukan awal Ramadan yakni dengan menabuh beduk di Masjid Agung Kauman dan meriam di halaman kabupaten dan dibunyikan masing-masing tiga kali dan dilanjutkan dengan pengumuman awal puasa di masjid.

Mendengar suara beduk dan meriam, masyarakat pun berkumpul di alun-alun di depan masjid Kauman, keluarlah Kanjeng Bupati dan Imam Masjid Besar memberikan sambutan dan informasi, salah satunya tentang penentuan awal bulan puasa.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Minggu 19 Maret 2023, Saksikan Tedak Siten Moana Ricis Hingga Ikatan Cinta

pada gelaran perayaan Karnaval Dugderan tahun ini,  selain adanya kirab yang melibatkan replika Warak Ngendok atau hewan imajiner bertubuh kambing berkepala naga, Dugderan juga diwarnai dengan pembagian roti ganjel rel dan pembagian air khataman Al Qur’an kepada masyarakat.

Halaman:

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x