Survei Industri Mikro Kecil Sangat Berkontribusi pada Angka Indikator Ekonomi di Jateng

12 Juli 2022, 14:29 WIB
Supervisi survei industri rumah tangga emping di Kecamatan Limpung didampingi oleh Tim Survei IMK Kabupaten Batang /Al A/

PORTAL PEKALONGAN - Bagaimanapun industri mikro kecil tak bisa diremehkan dalam perannya bersama industri besar dan menengah sebagai kontributor terbesar sektor industri pengolahan dalam perekonomian Jawa Tengah.

Lebih dari 34 persen tumbuh tidaknya ekonomi Jawa Tengah tergantung pada tumbuh tidaknya sektor ini.

Hal itu diungkapkan oleh Tri Karjono, Statistisi Ahli BPS Provinsi Jawa Tengah, saat melakukan supervisi lapangan survei industri mikro kecil (IMK) di Kabupaten Batang 11-12 Juli 2022.

Baca Juga: 15 Contoh Soal Penilaian Harian Kelas 1 SD MI Tema 1 Subtema 3 Beserta Kunci Jawaban: Aku Merawat Tubuhku

Survei ini dilakukan BPS Jateng setiap tiga bulan sekali untuk melihat seberapa besar laju pertumbuhan produksi industri mikro kecil secara triwulanan, apakah secara rata-rata terjadi penurunan atau kenaikan.

Tidak kurang dari 4000 usaha dipantau setiap triwulannya di seluruh kabupaten/kota se Jawa Tengah.

Usaha industri mikro kecil di Jawa Tengah saat pandemi menjadi salah satu usaha yang mendapat tekanan cukup serius.

Selama setahun tersebut ekonomi Jawa Tengah secara umum terkontraksi sebesar 3,34 persen.

Sebagian besar akibat tekanan yang cukup berat yang terjadi pada sektor industri manufaktur sebesar minus 6,10 persen.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Senang Belajar Matematika Kelas 6 Halaman 17, 18: Urutkan Bilangan Bulat Berikut

Tekanan yang terjadi pada sektor industri manufaktur itu tak lepas terdampaknya usaha mikro kecil yang mengalami penurunan indek produksi hingga 19,93 persen.

Akibatnya tak pelak pemerintah terpaksa mengambil kebijakan dengan memberikan perhatian khusus terhadap usaha industri kelas ini.

Di antaranya dengan memberi bantuan langsung usaha mikro kecil (kompensasi usaha), modal langsung maupun kemudahan akses kredit pembiayaan usaha.

Tahun berikutnya (2021), industri mikro kecil telah mampu tumbuh positif pada angka 4,48 persen.

Baca Juga: 15 Contoh Soal Penilaian Harian Kelas 1 SD MI Tema 1 Subtema 2 Beserta Kunci Jawaban: Tubuhku

Namun dengan basis kondisi tahun 2020, angka tersebut masih jauh dari kondisi normal untuk bisa kembali pada kondisi tahun sebelum pandemi.

"Seluruh data dan informasi tersebut berasal dari survei ini. Oleh karenanya survei ini menjadi penting ketika data yang dihasilkan tersebut ditunggu oleh pengambil kebijakan untuk segera dapat diambil sikap."

Kebenaran data yang sesuai lapangan juga harus dijamin. Di antaranya melalui pengawasan dan supervisi seperti ini.

"Fenomena yang terjadi dimasyarakat juga digali melalui survei ini untuk mendukung fluktuasi produksi yang ada," katanya.

Baca Juga: Dosa Mata, Inilah Hal-hal yang Diharamkan ketika Memandang Perempuan atau Laki-laki yang Bukan Mahram

Disamping jumlah produksi yang mengalami penurunan, data lain menunjukkan bahwa di tahun pandemi yang lalu usaha industri mikro kecil di Jawa Tengah mengalami penurunan jumlah sebesar 1,56 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dimana penurunan terbanyak terjadi pada usaha industri makanan dan pakaian.

Dari fenomena yang ada, harapan usaha industri mikro kecil untuk kembali tumbuh sangat optimistis.

Namun seberapa besar tumbuhnya dan sudah mampukah kembali berada pada posisi sebelum terjadi pandemi.

Baca Juga: Cagar Budaya Bekas Keraton Kartasura di Sukoharjo Kembali Dirusak, KPH Eddy Wirabhumi: Ada Persoalan Besar

Hasil survei ini terlihat yang kemudian akan memberi dampak pada penghitungan indikator pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan II-2022 pada awal Agustus mendatang.***

Editor: Ali A

Sumber: BPS Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler