Munas Ke-VI MES, 1 Oktober 2023, Prof Ahmad Rofiq: Marketshare Keuangan Syariah Desember 2022 Masih Segini...

29 September 2023, 07:08 WIB
Prof Ahmad Rofiq di Belanda /Ali A/

"Pengurus MES masa khidmat 1443-1445 H, ini secara umum banyak keberhasilan. Namun demikian PR yang menghadang di depan mata juga tidak sedikit" - Prof Ahmad Rofiq

 

PORTALPEKALONGAN.COM - Pengurus Pusat (PP) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar gawe besar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI hari Ahad, 1 Oktober 2023 bertempat di Gedung Plaza Mandiri Jl Gatot Subroto Jakarta Pusat.

Munas merupakan forum tertinggi, untuk mengevaluasi kinerja pengurus masa khidmat 1442-1445 H dan merumuskan program tiga tahun ke depan dan memilih Ketua Umum dan Sekjen serta pengurus lainnya, yang siap mengemban Amanah untuk mengawal dan menjalankan rumusan hasil Munas.

Munas ini merupakan amanat Anggaran Dasar Pasal 17 ayat 2 dan Anggaran Rumah Tangga pasal 6, diselenggarakan secara rutin setiap tiga tahun.

Baca Juga: Cara Mudah Verval Ijazah di Dapodik Melalui Info GTK untuk Daftar PPPK 2023

Forum ini bertujuan mengambil keputusan strategis organisasi, penyampaian laporan pertanggungjawaban dan evaluasi program kerja, serta memilih Ketua Umum MES untuk masa khidmat 1445-1448 H.

Munas dilaksanakan secara offline serta dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Pusat, perwakilan Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah Seluruh Indonesia, Pengurus Wilayah Khusus Luar Negeri, dan undangan sebagai peninjau.

Munas VI MES pimpinan Erick Tohir yang juga menjabat Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini mengusung tema “Memperkuat Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Perekonomian Nasional”.

Baca Juga: Akun Facebook Kamal Calon Dokter Banyak Dicari Warga Dunia Maya, Postingannya Seperti apa ?

Sukses tetapi Banyak PR

Pengurus MES masa khidmat 1443-1445 H, ini secara umum banyak keberhasilan. Namun demikian PR yang menghadang di depan mata juga tidak sedikit.

Apakah kontribusi MES terhadap Pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sudah cukup memadai?

Pertama, marketshare keuangan syariah Desember 2022 masih di angka 10,69%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis, bahwa per Desember 2022, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp 2.375 triliun dengan pangsa pasar 10,69%.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi di MAJT Semarang, Gemakan Sholawat Tanda Kecintaan pada Rasul

Rinciannya, pangsa pasar aset perbankan syariah 7,09%, industri keuangan non bank (IKNB) syariah 4,73%, dan pasar modal 18,27%.

Kedua, literasi Masyarakat terhadap keuangan syariah masih relative rendah, yakni 9,14 persen. Meskipun secara umum, untuk literasi keuangan secara umum cukup menggembirakan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi – yang akrab disapa Mbak Kiki -- mengatakan pihaknya menargetkan indeks literasi keuangan bisa mencapai 53 persen pada akhir tahun 2023.

Ketiga, UMKM yang merupakan pilar terpenting perekonomian Indonesia di mana jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta yang terdiri dari Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,29% dari keseluruhan sektor usaha (Nur Farida melalui laman https://halal.unair.ac.id/).

Baca Juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid, Ajarkan pada Anak Sejak Dini

Berdasarkan Sistem Informasi Halal (SiHALAL) pada Oktober 2022, tercatat dalam kurun waktu 2019-2022 terdapat 749.971 produk yang telah tersertifikasi halal. Jika dilihat dari data yang ada rata-rata 250 ribu produk per tahun telah berhasil diberikan sertifikasi.

Untuk percepatan kontribusi MES terhadap Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Perekonomian Nasional, MES bisa memfasilitasi suatu pertemuan nasional lintas kementerian namun berkaitan dengan sektor UMKM, untuk dapat memfasilitasi sertifikasi halal.

Sampai tulisan ini dibuat, fasilitasi dari berbagai kementerian dan Dinas-dinas terkait, patut diapresiasi dan disuarakan agar LPHm termasuk di dalamnya LPPOM-MUI – terus membangun kemitraan dan sekaligus branding nama, agar seluruh Masyarakat mengenal dan memahami dengan baik.

Pemilihan ketua umum dan sekretaris jendral MES, sebagaimana kepengurusan yang lama, merupakan langkah yang cukup tepat, bijak, dan strategis. Ini dimaksudkan untuk memanfaatkan kedudukan ketua umum yang menjabat Menteri BUMN, tentu harapannya menjadikan lebih banyak pelaksanaan program-program pengembangan UMKM baru yang berbasis kerakyatan.

Baca Juga: Doa Berpakaian dan Melepas Pakaian serta Adabnya, Hafalkan Doanya

Keempat, PP MES yang akan terpilih nanti, diharapkan dapat terpilih ketua umum yang memiliki kesempatan, keterampilan manajerial, dan sudah barang tentu yang Amanah. Karena jabatan Ketua Umum MES ini sangat strategis, yang karena kewenangan eksekutifnya, juga bisa membangun kolaborasi secara simbiotik mutualistic dengan berbagai mitra strategis, baik perbankan syariah atau Lembaga perekonomian syariah lainnya.

Apakah akan memilih dan menetapkan kembali ketum yang lama Bang Erick Thohir dan sekjen bang Iggi, karena masih dalam satu periode masa khidmat, masih ada kesempatan.

Kelima, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022. Karena mereka ini apabila tidak diubah posisinya yang lebih manusiawi, maka akan berpotensi melahirkan angka kemiskinan baru.

Baca Juga: Doa agar Anak Keturunan Rajin Sholat Arab, Lafalkan Doa Ini setelah Sholat Fardhu

Selamat ber-Munas, terima kasih pada pengurus lama yang sukses, dan menetapkan Ketua Umum, Sekjen, dan pengurus lainnya masa khidmat berikutnya, semoga Munas ke-VI ini mampu menghasilkan rumusan program strategis, untuk ikhtiar menaikkan peringkat ekonomi dan keuangan syariah dalam kancah perekonomian nasional.

Meminjam kata bijak para Ulama, al-Muhafadhah ‘ala l-qadim ash-shalih wa al-akhdzu bi l-jadid al-ashlah artinya “Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik”. Allah a’lam bi sh-shawab.

*) Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, CEO wongapak.suaramerdeka.com, Ketua Bidang Pendidikan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang masa khidmat 2023-2027, Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Jawa Tengah (2022-2027), Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Anggota DPS BPRS Bina Finansia Semarang, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, dan Pengurus Harian Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq

Tags

Terkini

Terpopuler