Tuhan Bukan Lising, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket

10 September 2021, 16:34 WIB
Foto Ilustrasi - Tuhan Bukan Lising, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket /PIXABAY

PORTAL PEKALONGAN - Tuhan bukan lising, penjelasan ini akan dibahas pada artikel ini selengkapnya.

Den Juneng suhu Padepokan Carang Seket akan menjelaskan mengenai 'Tuhan bukan lising' pada artikel ini.

Semoga kisah suhu Padepokan Carang Seket mengenai Tuhan bukan lising, dapat memotivasi dan menginspirasi pembacanya.

Baca Juga: Mitologi Dewi Parvati, Versi Padepokan Carang Seket

Seorang teman baik pernah mengajariku cara agar keinginan kita terkabul, baik keinginan untuk kebutuhan dunia, maupun untuk keinginan di kehidupan berikutnya.

Beliau seorang pemuka agama, bicaranya juga berdasarkan rujukan kitab dan manuskrip (tulisan manual) para guru dan sesepuh.

Suatu, saat cara itu, saya coba, dengan harapan hajatku terkabul.

Pertama saya harus berpuasa atau ngasrep (mutih) atau hanya makan nasi satu kepal dan air putih satu gelas.

Menyediakan sesaji baik minyak bunga dan lain lain, membaca doa mantra dengan hitungan tertentu, mencari tempat yang khusus sesuai kriteria petunjuk sahabatku itu.

Baca Juga: Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket

Membagikan makanan atau uang ke orag yang membutuhkan seperti anak yatim, piatu, janda-janda muda yang tidak punya bekal ketrampilan, musafir, budak pengangguran dan lain-lain.

Tidak lupa pula saya harus khusuk atau konsentrasi dalam melantunkan mantram, harus tepat waktu, harus banyak-banyak meminta maaf, dan harus ini itu ini itu, dan kalo dihitung bisa 14 indikator yang harus terpenuhi.

Dan ujungnya bisa jadi bukan faktor ritual yang menyebabkan terkabulnya keinginan kita...

Tapi karena selaras dengan hukum sebab akibat, atau hukum-hukum ketetapan Tuhan, misal saat saya jualan mantel eh tiba-tiba ada hujan, orang yang lewat tidak bawa mantel, tapi bawa duit sehingga dia beli mantelku.

Baca Juga: Kenapa Setan Bisa Masuk Surga? Diceritakan oleh Den Juneng, Suhu Padepokan Carang Seket 'bagian 2'

Namun lebih parah dan apes berujung kekecewaan yang sangat mendalam, sudah menghabiskan waktu tenaga pikiran bahkan harta benda namun hasilnya zonk.

Tuhan sangat bijaksana, Maha segala gala-Nya, tapi bukan seperti lising yang setiap keinginan kita harus di cek historisnya.

Catatan-catatan lain, termasuk terpenuhinya semua syarat dan indikator. Kalau lising BI ceking, slip gaji, KTP dan kk, di tambah agunan.

bila syarat itu terpenuhi dan di analisa sehat keuanganya makan acc.

Namu cara meminta ke Tuhan yang di ajarkan kawanku sangat rumit dari Lising, lebih rumit dari menyembah berhala yang cukup ngasih sesaji, kabul deh hajatnya.

Baca Juga: Cara Menentukan Takdir, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket

Saya yakin dan sangat mengimani bahwa Tuhan Maha segala gala-Nya, hampir semua ketetapanya itu sudah ada di alam semesta, tinggal orang itu bisa membaca kode-kode dari alam yang tersirat (makrifat).

Saat saya Berada tengah jalan, dengan terik matahari begitu panas, haus dan bisa jadi beresiko dehidrasi.

Bukan meminta agar tidak haus atau minta agar dihilangkan hausnya tapi Tuhan telah siapkan jawabanya di alam ini yaitu kalo haus minumlah.

Bila sakit berobatlah, bila lapar makanlah, bila ingin punya usaha sukses maka kajilah potensi dirimu, potensi kebutuhan sekitarmu, dan singkronkan antara kebutuhan dan kemampuan kita yang ada.

Baca Juga: Asal Usul Manusia, Dulurku Papat Kelimo Pancer, Begini Penjelasan Lengkap Suhu Padepokan Carang Seket

Tata dengan manajemen pemasaran, kelola uang dengan dasar-dasar bisnis, maka usahamu akan sukses luar biasa.

Doa itu bukan meminta benda, tapi untuk meminta petunjuk, bimbingan, arahan, dan perlindungan, secara umum objeknya fenomena perasaan.

Tuhan bukan lembaga Keuangan, apa lagi disamakan dengan lising atau perbankan, Tuhan lebih baik melebihi mereka, lebih luwes dan pemaaf dibanding mereka.

Tuhan tidak pernah blacklist umatnya, Tuhan sangat pengampun, pemaaf, pemberi, pemelihara seluruh umat-umatnya.

Ketika kita selaras dengan ketetapan-ketetapan Tuhan, maka kita akan sukses dan bahagia, senantiasa berbaik sangka dengan Tuhan.

Baca Juga: Siapakah Ibu Gayatri dalam Mantram Gayatri, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket

Beras untuk jadi nasi harus dicuci, direbus dengan suhu tertentu.

Bata merah awalnya hanya seonggok tanah, dengan kuasa Sang Pencipta menggerakan mahluk untuk mencangkul, membentuk, membakar, dan akhirnya ada yang membentuknya jadi rumah mewah dan megah.

Rumah yang berdiri megah ini pasti akan bilang, Api yang membakar ku dulu, sejatinya di utusan Tuhan untuk menyempurnakan proses ku jadi mulia, dari tanah jadi rumah.

Baca Juga: Ingin Didoakan 70.000 Malaikat? Lakukan Hal Ini Saat Pagi Kata Syekh Ali Jaber

Mari menata persepsi, pikiran, ucapan dan perbuatan yang mencerminkan kita tidak berburuk sangka terhadap Tuhan, dan jalani prosesnya, dan percayalah sebentar lagi sampai tujuan.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket

Tags

Terkini

Terpopuler