Baca Juga: Wali Paidi Episode 10 Mengenang Gus Dur dalam Rangka Haul Beliau, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Rasa sakit yang hebat begitu terasa dan luka lebam mengelilingi sekujur tangan. Hingga Maghrib tiba, kedua tangannya tidak dapat digerakkan.
Vallen kemudian mencari bantuan Ustadz yang mengerti akan gangguan hal gaib semacam ini. Setelah sadar ada yang tidak beres dengan uang yang telah diambil Vallen.
Bergegas memanggil Ustadz di dekat rumahnya sang Ustad melakukan komunikasi dengan mahluk gaib yang membelenggu tangan Vallen.
"Tak usah ganggu ketentraman orang lain, satu kali saja berani menyentuh anak ini jangan tanya apa yang akan kamu terima," ucap Ustadz tersebut.
"bocah iki arep tak pangan anak yang akan saya makan," kata sosok tak kasat mata kepada mereka setelah percakapan dengan sosok yang diduga genderuwo tersebut.
Baca Juga: Wali Paidi Episode 5 Dikira Masjidil Haram Ternyata, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Vallen tidak dapat menggerakkan. "Nah kamu akan dijadikan tumbal enggak usah takut Le karena masih ada Allah," ucap sang Ustadz.
Dari penuturan Vallen, Ustadz tersebut memintanya untuk membawa uang tersebut ke tepi pantai Parangtritis.
Setelah dilarung sosok genderuwo Pesugihan Gunung Lawu sudah tidak menghantui dan tangan dapat digerakkan dengan normal.