Memahami Gangguan Jiwa, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 5 Januari 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi stress - Memahami Gangguan Jiwa, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi stress - Memahami Gangguan Jiwa, Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Pixabay/Ulrike Mai

PORTAL PEKALONGAN - Berikut kita rangkuman mengenai memahami gangguan jiwa, dijelaskan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket pada sesi Ngaji Laku kali ini.

Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket pada Ngaji Laku Kali ini, akan membahas mengenai memahami gangguan jiwa.

Penjelasan selengkapnya mengenai memahami gangguan jiwa, terangkum pada artikel ini yang disampaikan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket pada sesi Ngaji Laku.

Baca Juga: Cara Menghitung Pengaruh Keris Menggunakan Jari Jempol, Versi Padepokan Carang Seket

Den Juneng menjelaskan bahwa sukma, akal, dan jiwa, tidak ada bedanya, yang membedakan dari semua itu hanya sebutannya saja.

Den Juneng mencontohkan orang gila, itu hilang akalnya, menurut medis gangguan kejiwaan, makanya diobati di rumah sakit jiwa, bukan rumah sakit akal ya.

Orang yang meraga sukma, istilah para praktisi supranatural, sukmanya keluar mengembara masuk ke dimensi lain, menurut pandangan psikologi atau medis, itu akalnya hilang, jiwanya ada gangguan.

Sama halnya seperti kasus mediumisasi, kesurupan, ambatan, asror hikmah, astral projection, dan lain lain.

Orang yang kena gendam, pelet, hipnotis, santet, dan lain sebagainya itu juga akalnya ada yang mempermainkannya, menurut ahli psikologi ada gangguan psikis kejiwaan.

Tapi orang supranatural menteorikan dengan sebutan, penguasaan roh seseorang untuk dikendalikan atau dikurung, atau dijahati.

Halaman:

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah