Uang Aktif dan Uang Pasif, Kisah Wali Paidi Episode 77 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

- 27 Januari 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi uang - Uang Aktif dan Uang Pasif, Kisah Wali Paidi Episode 77 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket
Ilustrasi uang - Uang Aktif dan Uang Pasif, Kisah Wali Paidi Episode 77 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket /Horoscope

PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kali ini Den Juneng akan menceritaka kisah Wali Paidi episode 77 uang aktif dan uang pasif.

Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket menceritakan kisah Wali Paidi mengenai uang aktif dan uang pasif pada episode 77 sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket yang terangkum dalam artikel ini.

Berikut portalpekalongan.com merangkumnya pada sesi Ngaji Laku Padepokan Carang Seket kisah Wali Paidi episode 77 uang aktif dan uang pasif yang di ceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket selengkapnya.

 

Baca Juga: Melepas Penghalang Terkabulnya Doa, Kisah Wali Paidi Episode 72 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Nampak Wali Paidi duduk santai dengan beberapa cantrik di teras Masjid, cerita ngalor ngidul tentang rahasia alam dunia, hukum alam dan garis rambu rambu Tuhan.

Ternyata rambu rambu itu ada dalam kitab yang tersurat, yaitu dalam kitab kitab agama samawi, aturan aturan hidup, cara hidup, contoh contoh dalam cerita.

Sedang ketetapan Tuhan tertulis di alam semesta dan beberapa kitab agama bumi, ketetapan itu menempel ke semua benda nyata seperti lombok pedas, gula manis, garam asin, api panas, dan hukum alam berjalan seperti penguasa sekarang ada pada uang, ada pada alat tukar.

Datang seorang wanita anggun cantik rupawan seorang dokter kandungan di sebuah rumah sakit ternama, bersama dengan beberapa sahabtnya.

Setelah ngobrol ramah tamah dan makan ala kadarnya Wali Paidi mencoba menanyakan hajat mereka, walaupun sebetulnya dia tau karena hampir semua yang datang orang yang lagi punya masalah.

Bu dokter, ada apa jauh jauh dari Surabaya datang ke sini, sekiranya berkenan menceritakan hajatnya kepada kami?

Baca Juga: Ibadahnya Seorang Bupati dan Wakil Rakyat, Kisah Wali Paidi Episode 71 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Iya tuan Wali Paidi kami jauh jauh ke sini tentunya bukan sekedar silaturahim tapi mencari ketenangan hati, mencari petunjuk dan bimbingan tuan.

Saya lagi takut was was, gelisah, dan khawatir, atas apa yang saya dan keluarga saya rasakan.

Saya habis kalah Pilkada, gajih 3 tahun kedepan zonk karena sudah saya pake untuk hutang, penghasilan suami juga sama sudah mines buat hutang, sedang hutang yang lain ke saudara, teman dan lain lain sudah sering ditagih mohon pencerahannya.

Was was itu wajar sebagai mahluk yang fakir, sebagi hamba yang membutuhkan pertolongan, khawatir atas uang pinjam ke sahabat dan saudara yang belum kamu kembalikan juga wajar apa lagi kalau dia uangnya juga pas pasan.

Was was tandanya orang takwa, dan tandanya takwa itu khawatir atau hati hati dan mohon petunjuk dan perlindungan Tuhan.

Was was juga bisa menjadi kafir, karena kefakiran petunjuk kefakiran harta bisa menjadikan sesat, kesesatan menjerumus ke kufur dan kafir.

Sebaiknya kekhawatiran itu harus di imbangi dengan berbaik sangka terhadap Tuhan, karena Dialah sang maha kasih sayang, penguasa atas mahluk ciptaanNya.

Baca Juga: Ketetapan Allah, Kisah Wali Paidi Episode 63 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Tidak ada derita atas ketetapan Tuhan, mohonlah petunjuk bimbinganya, dan mudah mudahan Tuhan ridho terhadap hidupmu agar semunya jadi kebahagiaan dan kebaikan.

Hutang wajib dibayar dan bila tidak dibayar surga tidak akan menerima kedatangan kita.

Kalau memang belum dibayar dan sahabatmu atau saudaramu marah itu hak mereka.

Dan bila mereka mendatangi sambutlah dengan baik, bisa jadi mereka benar benar membutuhkan, bila mereka bicara kasar dengarkanlah, bila main medsos bacalah dan kasih jempol, dan selalu doakan agar rezeqinya lancar.

Bila mereka bicara dengan umpatan dan mempermalukanmu dokan agar dia tidak dipermalukan oleh orang lain, karena semua berjalan seperti cermin.

Bila dia main tangan maka balaslah lebih keras, karena dia tetap akan minta uang yang ada di kamu, jelaskan itu, bila lebih dari itu doakan agar dia cepat masuk surga, biar dia bahagia disana dan tidak bikin masalah dan tambah dosa.

Tapi aku tetap khawatir aku menyakiti hatinya, aku khawatir kebutuhanya kebutuhan anak anaknya tidak terpenuhi karena aku, aku juga khawatir dia jadi merasa teraniaya.

Percayalah rezeqimu dan rezeqinya saling keterkaitan, ketika dia mendoakan jelek kepadamu maka kejelekan akan datang pula padanya dan sebaliknyapun demikian, ini sisi mata uang yang beda tapi satu.

Baca Juga: Diculik Jin, Kisah Wali Paidi Episode 53 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Baik Wali Paidi, akan saya lakukn itu mohon beri saya bimbingan saya dapat rezeqi yang lancar, harta yang melimpah agar hidupku ayem dan bebas dari hutang.

Kalau urusan uang itu kan mudah, jadi uang bisa datang itu dengan 2 cara.

1. Uang aktif,

2. Uang pasif.

Uang aktif karena kita kerja, apapun itu pekerjaanya pasti uang akan menghampiri kita.

Uang pasif uang yang datang dari efek sebuah pekerjaan masa lalu, dari sebuah doa, dan dari sebuah perbuatan baik.

Uang aktif tentunya sudah bisa kita ukur pendapatanya, sedangkan uang pasif itu uang yang bisa datag tanpa kita mengerjakan pekerjaan rutin dan jumlahnya suka suka dia datangnya.

Sedang uang pasif di atur oleh hukum ini:
Hukum welasasih, hukum warisan, hukum kondisi darurot, hukum tarik menarik, hukum kekekalan harta, hukum mejik dan ketetapan, hukum menanam menuai, hukum prasangka.

Sedang semua cara akan mencari tuanya masing masing, atau tuanya yang harus memilihnya.

Mana yang cocok untukku Tuan Wali Paidi, dari pendapatan yang aktif dan yang pasif?

Baca Juga: Urusan Rezeki, Kisah Wali Paidi Episode 67 Ngaji Laku Padepokan Carang Seket

Kembangkan sayap bukak klinik, kalau perlu Rumah Sehat sendiri.

Itu bisa aktif dan pasif.

Dari semua ilmu pasif paling mudah hukum waris kalau ada.

kedua yang cocok hukum tarik menarik yaitu menarik uang dengan uang, berapapun yang kamu butuhkan bisa kamu dapatkan dengan cara cepat dan instant.

Contoh: treding, judi, bank, sodakoh, kurban, sesembahan, persembahan, pemujaan.

Ini seperti pedang bermata dua, hati hati, mintalah bantuan ahlinya.

Ketiga yang cocok buatmu adalah hukum prasangka (Allah tergantung prasangka hambanya) manejemen otak sedang cara perlakuanya (dirahasiakan).

Saya berani jamin rumus ini terjadi dengan ketetapan Tuhan yang tersirat di alam semesta, perumpamaan gula tidak perlu kau minta agar manis dia sudah diberi kuasa mempengaruhi rasa jadi manis.

Itulah kisah Wali Paidi episode 77 uang aktif dan uang pasif yang diceritakan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah