Network
PORTAL PEKALONGAN– Kurangnya kemampuan konsentrasi dan kesabaran anak dalam proses pembelajaran ditandai dengan adanya anak yang tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh, hasilnya tidak sesuai yang di inginkan, serta banyaknya anak yang berbicara sendiri saat guru menerangkan.
Yani, praktisi pendidikan menyampaikan bahwa seorang guru atau pendidik hendaknya melakukan pembelajaran dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi atau bahan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar maka diperlukan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana seperti alat peraga atau alat bermain sebagai media belajar.
Salah satu solusi atau cara dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak adalah melalui teknik kolase.
Teknik kolase adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan mengabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempel bahan-bahan tertentu.
Menggunakan teknik kolase bertujuan agar siswa dapat sabar, teliti dan berkonsentrasi terhadap apa yang ia hadapi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakikatnya kendali belajar sepenuhnya ada pada siswa. Sehingga anak dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran.
Bahan membuat kolase bisa berupa bahan alam, bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi, bahan sisa/bekas. Misalnya kertas koran, kertas kelender, kertas warna, kain perca, benang, kapas, plastik, kerang dan lain sebagainya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Devano Danendra, Anak Iis Dahlia yang Dikabarkan Putus dengan Pacarnya, Naura Ayu
Untuk siswa dapat diberikan latihan membuat kolase dengan menggunakan bahan sobekan/potongan kertas koran, kertas majalah, kalender, kertas lipat, kertas berwarna atau bahan-bahan alam yang tersedia dilingkungan sekitar.
Dengan media kolase, anak akan lebih antusias, dan dapat meningkatkan konsentrasi belajar mereka. Karena dunia anak adalah dunia bermain.
Melalui kegiatan bermain, anak belajar berbagai hal. Bermain merupakan kegiatan yang amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Karena itu, bermain bagi anak adalah salah satu hak anak yang paling hakiki.
Melalui kegiatan bermain anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial yang baik.
Dalam meningkatkan konsentrasi anak fokusnya adalah bagaimana kita dapat mengajak anak untuk bermain dan belajar sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
Karena dalam dunia anak, belajar adalah proses belajar yang sesungguhnya, orang tua dan guru harus paham hal tersebut dan memfasilitasi proses pembelajaran anak dengan menggunakan prasana yang aman dan nyaman.***
