Saat di Palazzo mereka bertemu dengan para suster dan Rowena pemilik panti asuhan Palazzo dan mengajak mereka untuk ikut merayakan Halloween bersama anak-anak panti.
Rowena juga memberitahukan Poirot tentang kematian anaknya Alicia Drake yang tewas bunuh diri jatuh ke sungai, serta banyak sekali arwah-arwah di sini, hingga meminta bantuan Reynolds sang pemanggil arwah untuk mempertemukan Alicia.
Beberapa jam kemudian Reynolds datang memakai jubah dan topeng bersama dengan pengawalnya Desmondina.
Reynolds bertanya kepada Rowena "Apakah kau mempersiapkan semua? Rowena pun menjawab, "Sudah madam".
Poirot pun memberitahukan kepada Reynolds bahwa dia tidak percaya hal gaib dan supranatural.
Reynolds pun mengabaikan omongan Poirot dan bergegas ke kamar Alicia dan membawa mesin ketik sebagai perantara arwah.
Pemanggilan arwah pun dimulai, Reynolds pun memanggil Alicia dan suara bergemuruh dan mesin ketik itu menuliskan ya aku ada.
Mendengar hal itu Poirot pun bergegas ke sumber suara tersebut di cerobong asap dan memukul dan akhirnya asisten Reynold bernama Nicolas, akhirnya Poirot mengungkapkan trik pemanggil arwah tersebut adalah palsu, tiba-tiba Reynolds kerasukan Alicia dan berkata "mama-mama" "kematian ku bukanlah bunuh diri, melainkan dibunuh seseorang.
"Reynolds pun bertanya siapa yang membunuhmu?" tuturnya, kemudian berhenti dan mesin ketik itu menuliskan huruf M, yang merujuk Maxime yang merupakan mantan kekasihnya, namun hanya dugaan.