PORTAL PEKALONGAN - Bun Upas sudah turun! Salju di Dieng sudah turun! Musim dingin sudah tiba! Ayo gaes, ke Dieng Banjarnegara, tempat di mana lokasi turunnya salju yang masyarakat setempat menamainya Bun Upas.
"Bun" itu dari kata "embun", "upas" itu dari kata "racun". Sebab, turunnya bun upas di Dieng, selalu membawa bencana bagi para peladang kentang, bawang daun, seledri, dan beragam jenis palawija lainnya, bahkan carica (buah khas Dieng yang mirip pepaya namun bentuknya lebih kecil).
Menjelang musim kemarau, jagad dunia maya selalu dihebohkan dengan gambar-gambar turunnya salju di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara.
Baca Juga: Cara Gunakan QR Code di SPBU untuk Beli BBM Bersubsidi bagi Kendaraan Roda Empat
Turunnya bun upas bagi petani di Dieng, terutama petani kentang, adalah sebuah malapetaka.
Jika satu dua kali terkena bun upas sebagian tanaman kentang masih kuat. Namun jika sudah beberapa kali, tanaman kentang diselimuti bun upas ya wawahuaa'alam bisshowab.
Para petani harus mengulang lagi dengan tanaman baru. Yang masih bisa disulam (sebagian mati sebagian hidup) masih beruntung tidak keluar banyak uang.
Begitulah siklus hidup para petani di Dieng yang selalu gambling jika datang musim kemarau. Karena memang bun upas tidak diketahui pasti kapan datangnya.
Terlepas dari itu semua, karena bun upas yang terlanjur viral di medsos, maka berbondong-bondonglah wisatawan lokal baik itu dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa ke Dieng.
Kamis 30 Juni 2022, pukul 05.00 - 07.00 WIB bun upas kembali menyelimuti sebagian Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara. Suhu mencapai -1 Derajat Celcius bahkan bisa lebih dingin dari itu.
Mau melihat salju atau bun upas di Dieng?
Ikuti tips berikut ini:
Sebelum otw ke Dieng, Banjarnegara, setiap orang wajib membawa:
1. Jaket tebal dua buah
2. Skebu atau kethu cozmed (topi yang biasanya berbahan baku wool yang ada penutup telinganya, mirip topi perang pasukan Jepang).
3. Kantong tidur atau sleeping bag
4. Sarung tangan dan kaus kaki tebal
5. Mi instan dan kompor gas portabel
Kemudian, pesan kamar di homestay-homestay yang ada di Dieng Kulon, atau hubungi Kades Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Slamet Budiono yang kebetulan rumahnya dekat Kompleks Candi Arjuna Dieng.
Atau, bisa menghubungi Ketua Paguyuban Homestay Dieng Kulon Fortuna Dyah Setyawati. WA keduanya bisa hubungi Pimred portalpekalongan.com.
Usahakan sampai di penginapan Dieng sebaiknya sekitar pukul 20.00 - 21.00 WIB, agar ada waktu untuk beristirahat yang cukup, dan bisa menikmati makanan khas di warung-warung di sekitar Kompleks Candi Arjuna. Atau bisa langsung membuat mi instan dimakan ramai-ramai bersama teman atau keluarga yang ikut dalam trips.
Jika mulai pukul 20.00 WIB suhu udara terasa sangat dingin (ekstrem), bisa dipastikan habis Subuh atau sekitar pukul 05.00 - 07.00 WIB turun salju Dieng atau bun upas.
Pukul 05.00 WIB (setelah ibadah sholat Subuh bagi muslim) segera merapat ke Kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara.
Tunggu di sana dan rasakan sensasi turunnya bun upas atau salju di Dieng.
Jangan coba-coba berani menantang alam dengan melepas jaket tebal, skebu, sarung tangan dan kaus kaki tebal.
Silakan lepaskan jaket tebal jika waktu sudah mulai menunjukkan pukul 06.30 atau 07.00 atau setelah matahari mulai malu-malu menerangi Dataran Tinggi Dieng.
Selamat menikmati indahnya alam pegunungan Dieng yang sejuk cenderung dingin berikut saljunya.
Nggak perlu ke Eropa atau ke Amerika jika hanya untuk melihat atau merasakan salju.
Cukup di Dieng.
Tips melihat dan menikmati turunnya salju Dieng atau bun upas ini adalah pengalaman pribadi Ali Arifin, Pimred Portalpekalongan, yang juga pemerhati masyarakat Dieng, Banjarnegara.***