Ia juga menambahkan, logo baru mustinya menampilkan masterpiece atau karya besar leluhur yang tak lekang oleh zaman.
Sementara itu Dhimas Ferdhianto dari Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara selaku penggagas draft logo baru mengungkapkan, pihaknya menekankan unsur filosofis dan historis dalam pembuatan logo.
Dhimas menjelaskan di sosial media ribut tentang usulan logo baru, tanpa tahu makna filosofi dan historisnya.
Baca Juga: Coba 4 Trik Unik WhatsApp Ini, Salah Satunya Bisa Bongkar Riwayat Chat Si Doi
Padahal kita berusaha memasukan unsur candi Arjuna sebagai sebuah mahakarya, bukan tujuan mewakili agama tertentu.
Disana juga ada keris, yang tadinya kita pakai Kyai Nogo Siluman, rencana kita ubah menjadi keris tanpa luk, yang melambangkan kepahlawanan Mangunyudha Seda Loji yang ketika berperang menggunakan keris tanpa luk.
Logo lama juga ada kelemahan, disana ada gambar bangunan sivon buatan Belanda di bagian bawah gambar pohon beringin, yang sekarang sudah terendam oleh PLTA Mrica,” jelas Dhimas.
Baca Juga: Oh Yeon So Dikabarkan akan Bergabung dengan Seo In Guk dalam Drama Mendatang
Adapun Drajat Nurangkoso dari dewan Kesenian Banjarnegara mengungkapkan, secara estetis ia lebih cenderung sepakat dengan logo baru.
Ketua Pansus DPRD Kabupaten Banjarnegara Agus Junaidi dalam simpulan rapat mengungkapkan seluruh aspirasi masyarakat akan ditampung untuk kemudian dirapatkan dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Banjarnegara.***