PORTAL PEKALONGAN - Bun Upas sudah turun! Salju di Dieng sudah turun! Musim dingin sudah tiba! Ayo gaes, ke Dieng Banjarnegara, tempat di mana lokasi turunnya salju yang masyarakat setempat menamainya Bun Upas.
"Bun" itu dari kata "embun", "upas" itu dari kata "racun". Sebab, turunnya bun upas di Dieng, selalu membawa bencana bagi para peladang kentang, bawang daun, seledri, dan beragam jenis palawija lainnya, bahkan carica (buah khas Dieng yang mirip pepaya namun bentuknya lebih kecil).
Menjelang musim kemarau, jagad dunia maya selalu dihebohkan dengan gambar-gambar turunnya salju di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara.
Baca Juga: Cara Gunakan QR Code di SPBU untuk Beli BBM Bersubsidi bagi Kendaraan Roda Empat
Turunnya bun upas bagi petani di Dieng, terutama petani kentang, adalah sebuah malapetaka.
Jika satu dua kali terkena bun upas sebagian tanaman kentang masih kuat. Namun jika sudah beberapa kali, tanaman kentang diselimuti bun upas ya wawahuaa'alam bisshowab.
Para petani harus mengulang lagi dengan tanaman baru. Yang masih bisa disulam (sebagian mati sebagian hidup) masih beruntung tidak keluar banyak uang.
Begitulah siklus hidup para petani di Dieng yang selalu gambling jika datang musim kemarau. Karena memang bun upas tidak diketahui pasti kapan datangnya.