Ganjar Buka Rakornas Ganas Annar, Tangkal Lahirnya Generasi Koplo

- 30 November 2022, 05:05 WIB
Ganjar buka Rakornas Ganas Annar, tangkal lahirnya generasi koplo
Ganjar buka Rakornas Ganas Annar, tangkal lahirnya generasi koplo /Humas Provinsi Jateng

PORTAL PEKALONGAN – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ganas Annar MUI.

Rakornas Ganas Annar bertujuan untuk menangkal lahirnya generasi koplo yang merusak generasi bangsa.

Generasi yang mengkomsumsi obat-obatan terutama narkoba akan menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas: Waspada Memasuki Tahun Politik, Jaga Keutuhan Bangsa

Rakornas ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bersama Jihad Melawan Narkoba yang sebelumnya dibacakan oleh Ketua PW Ganas Annar MUI Jateng, Dr KH Multazam Ahmad, di Hotel Metro Park View Semarang, Selasa 29 November 2022.

Rakornas Ganas Annar kali ini, menurut Ketua Umum Ganas Annar MUI Pusat,  Dr Hj  Titik Maryati merupakan rakornas istimewa, karena baru pertama kali dilaksanakan. Sesuai dengan tema ''Meneguhkan Peran Ganas Annar MUI untuk Indonesia Bebas Narkoba'', lanjut Titik,  Ganas Annar berkomitmen menelorkan program untuk tahun-tahun ke depan.

Selain dihadiri 16 provinsi utusan dari pimpinan wilayah provinsi di Indonesia, pembukaan Rakornas Ganas Annar MUI juga dihadiri sejumlah santri Ponpes Raudhatul Quran, Masjid Agung Kauman Semarang, di bawah Pengasuh Ponpes KH Achmad Maksum (Gus Khamad).

Kehadiran Ganjar Pranowo juga mendapat sambutan luar biasa dari para peserta Rakornas dan para santri. Bahkan para santri dan peserta berebut untuk bersalaman dan minta foto bersama Ganjar Pranowo. ''Mumpung belum di Istana, kami minta foto bareng Pak Ganjar,'' celetuk seorang santri.

Sebelum membuka Rakornas, Gubernur Ganjar Pranowo langsung menyatakan, pihaknya menunggu hasil Rapat Koordinasi Nasional Gerakan Nasional Antinarkoba (Ganas Anar) yang dilaksanakn di Jawa Tengah akan lebih jelas tetapi juga tegas.

“Saya pernah ditemui Ketua Badan Narkoba Nasional (BNN) Budi Waseso (2015- 2018), untuk menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk menegaskan bahwa Narkoba adalah musuh negara. Risikonya, TNI akan ikut melakukan penindakan.

Jika Tentara ikut, maka gak ada cara lain kecuali menembak. Oleh karenanya, saya menunggu dan pemerintah pun juga tentu menunggu hasil dari Rakornas Ganas Annar itu apa. Apakah sama seperti idenya Pak Buwas ? Saya tunggu, '' kata Ganjar dalam sambutannya.

Ganjar menyebutkan, bisnis narkoba cukup menggiurkan. Orang yang mendapat amanah menangani masalah narkoba tentu mempunyai tantangan dan godaan yang berat. Yang mendapatkan keungungan hanya segelintir orang, tetapi yang rusak, pikirannya tergangu jutan orang, utamanya untuk anak – anak.

“Sangat memprihatinkan. Laporan terbaru dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI) menyebutkan, kemungkinan 62 persen pengguna narkoba melibatkan ana-anak, 47 persen pemakai dan 31 persen sebagai pengedar. Ini cukup memprihatinkan,” kata Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan harga dan perputaran obat-obat yang memabukkan di pasar bebas itu. “Harga pil koplo di pasaran hanya sekitar Rp5-10 ribu per butir. Tetapi jika pil itu dipasarkan di cafe-cafe atau tempat hiburan malam dapat laku Rp500-600 ribu per butir. Sehingga jika ada pejabat yang diam-diam mengizinkan peredaran narkoba dengan sistem menitip, maka pejabat itu akan mendapat setoran miliaran rupiah,'' ujar Ganjar.

Hadir dalam Rakornas itu di antaranya, Ketua Pengarah Ganas Annar MUI Pusat Dr Ahmad Sodikun, Ketua MUI Jateng dan Baznas Jateng Dr KH Achmad Darodji, Ketua Ganas Annar MUI Pusat Dr Hj  Titik Maryati, Sekrertaris Ganas Annar MUI Pusat, Emma Natar, dan para pejabat daerah utusan Polri dan Kejaksaan.

Menurut Ganjar, mengapa ia menunggu rekomendasi dari hasil Rakor ini, karena pertumbuhan peredaran narkoba dan zat adiktif lainnya di Jawa Tengah ini cukup tinggi. Selama tujuh bulan terakhir, Januari hingg Juli 2022 tercatat 115 kasus dengan jumlah tersangka 1446 orang, dan jumlah tangkapan rata-rata 500 gram sabu per bulannya.

Dengan data itu menunjukkan perlunya rekomendasi yang dapat ditawarkan kepada pemerintah yang “cespleng” sehingga dengan berhasil usaha pemberantasan narkoba, akan menghasilkan generasi yang unggul.

“Kalau generasi koplo, tidak mungkin akan dapat menghasilkan generasi yang dihargai oleh negara lain. Barusan Indonesia mendapat penghargaan tinggi dari pihak lain terkait suksesnya melaksanakan KTT G20 di Bali,” kata Ganjar.

Demikian informasi tentang Ganjar buka Rakornas Ganas Annar, tangkal lahirnya generasi koplo.***

Editor: Sumarsi

Sumber: Humas Provinsi Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah