Napak Tilas Sunan Muria, Santri Tanbihul Ghofilin: Kita Bisa Teruskan Perjuangannya

- 28 Desember 2022, 07:24 WIB
Napak Tilas Sunan Muria, Santri Tanbihul Ghofilin: Kita Bisa Teruskan Perjuangannya
Napak Tilas Sunan Muria, Santri Tanbihul Ghofilin: Kita Bisa Teruskan Perjuangannya /Portal Pekalongan/Taufik Hidayat PP/

PORTAL PEKALONGAN - Walisongo merupakan perintis dakwah Islam di Indonesia khususnya di Jawa. Walisongo terdiri dari 9 wali, yang salah satunya adalah Sunan Muria.

Pada kesempatan Tadabbur Alam dan Ziaroh Makam Auliya Santri Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, yang dilaksanakan pada Rabu, 28 Desember 2022, berkesempatan menaklukan sekitar 700 anak tangga untuk mencapai tempat makam Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Walaupun sempat diguyur hujan deras, namun semangat para santri untuk berwasilah kepada Sunan Muria tidak luntur.

Baca Juga: 4 Permintaan dalam Berdoa Warisan Mbah Moen, Nomor 4 Terfavorit

Lalu, seperti apa kisah semasa hidupnya dan seberapa besar pengaruh dalam penyebaran agama islam si tanah Jawa?

Dari liputan di lapangan dan melansir dari berbagai sumber, berikut secuil kisah dan napak tilas waliyullah Sunan Muria.

Sunan Muria merupakan anak dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Dengan nama asli Raden Umar Said atau Raden Prawoto, Sunan Muria tumbuh dengan hidup penuh keagamaan dan mencintai kesenian.

Berbeda dengan ayahnya yang lebih sering berdakwah di pusat kota, Sunan Muria memilih lereng Gunung Muria sebagai tempat berdakwahnya. Inilah yang menyebabkan Sunan Muria mendapatkan namanya.

Baca Juga: 4 Warisan Luhur Mbah Moen Permintaan Dalam Berdoa, Nomor 4 Jadi Idola

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah