Inilah Isi Ramalan Jayabaya yang Ungkap Letusan Gunung Slamet Jauh Lebih Mengerikan dari Semeru

- 16 Desember 2021, 16:23 WIB
Inilah Isi Ramalan Jayabaya yang Ungkap Letusan Gunung Slamet Jauh Lebih Mengerikan dari Semeru
Inilah Isi Ramalan Jayabaya yang Ungkap Letusan Gunung Slamet Jauh Lebih Mengerikan dari Semeru /Tangkap layar/Jurnal garut/Antara/

PORTAL PEKALONGAN - Meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 dikaitkan dengan Ramalan Jayabaya oleh publik.

Ramalan Jayabaya yang dikaitkan dengan letusan Gunung Semeru adalah akan terbelahnya Pulau Jawa.

Isu terkaitnya Ramalan Jayabaya dengan letusan Gunung Semeru membuat masyarakat khawatir akan apa yang akan terjadi.

Sebab, dari data terkini pada pada Senin, 13 Desember 2021 tercatat korban meninggal akibat letusan Gunung Semeru mencapai 48 orang.

Baca Juga: Hadiri Proses Ibadah Tutup Peti dan Kremasi Laura Anna, Ayah Gaga Muhammad Sampaikan Pesan dari Gaga

"Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua orang yang menjadi korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, dalam kondisi meninggal," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 14 Desember 2021.

"Dengan penemuan itu, maka korban jiwa yang tercatat per Senin, menjadi 48 orang," lanjut dia.

Hingga saat ini pencarian korban terus dilakukan oleh Tim SAR.

Sebagai upaya mempercepat pencarian korban, tim SAR menurunkan 11 anjing pelacak dari Polda Jawa Timur, Mabes Polri, dan Polres Malang.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Isi Lengkap Ramalan Jayabaya, Amuk Gunung Slamet Sangat Mengerikan Lebih dari Semeru Kemarin

Sementara itu, jika melihat Ramalan Jayabaya bukan Gunung Semeru yang dinilai akan memicu terbelahnya daratan Jawa.

Mengingat erupsi besar Gunung Slamet yang terakhir pada 2014 silam, aktivitas vulkanik Gunung Slamet menyemburkan abu vulkanik tertinggi.

Letusan Gunung Slamet ini kabarnya berkaitan dengan kondisi politik dalam negeri saat itu.

Dikutip dari Antara, konon katanya, erupsi yang terjadi di Gunung Slamet terkait kondisi negara, khususnya situasi politik.

Ketika Gunung Slamet erupsi, terdapat tiga kali letusan. Masing-masing letusan mengeluarkan awan panas setinggi 2 km dari sebelumnya yang hanya 1000 hingga 1,200 meter.

Baca Juga: Link Twibbon Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke 72 2021, Pasang dan Bagikan ke Medsos

Kini Ramalan Jayabaya kembali diungkit dan delajari dalam memperediksi kejadin serupa.

Ketika awan panas guguran Gunung Semeru tumpah ke wilayah kaki gunung di Luimajang pada Sabtu sore, 4 Desember 2021 pukul 14.50 WIB.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang terjadi bukanlah erupsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur juga menegaskan hal serupa.

Manager Pusat Pengendalian Ops Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Jawa Timur, Dino

Berikut adalah Ramalan Jayabaya yang dikait-kaitkan adalah soal tanah Jawa bakal terbelah dua.

Baca Juga: Pulau Jawa Terbelah Dua Jika Dua Gunung Ini Meletus, Inilah Isi Ramalan Jayabaya..

Berikut isi ramalannya:

"Putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu, hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti mumpuni sakabehing laku nguel tanah Jawa kaping pindho, ngerahake jin setan kumara prewangan, para lelembut ke bawah parintah saeko proyo kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda landhepe triniji suci bener, jejeg, jujur kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong"

Terkait Jawa terbelah yang berkaitan pada ramalan Jayabaya adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah jika terjadi erupsi hebat (pikiran-rakyat.com/Rizki Laelan).***

Editor: Oriza Shavira A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x