Network
PORTAL PEKALONGAN - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengakui saat ini dibeberapa daerah jamaah sudah bisa memantau daftar nama jamaah yang berhak berangkat maupun yang masih masuk daftar tunggu, menurutnya informasi tersebut tidak valid. Dirinya berharap kejadian ini tetap dimitigasi sehingga nantinya tidak muncul berita-berita yang kurang baik.
Menurutnya, Informasi tersebut sudah tersebar di beberapa daerah diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan Yogyakarta.
"Kita berharap betul kita serius meyelenggarakan Ibadah Haji ini, karena jamaah sekarang sudah memantau nama-nama yang akan berangkat, mereka sudah tahu entah darimana dapatnya, di berbagai daerah informasi tersebut sudah menyebar, kejadian ini akan tetap kita mitigasi agar jangan sampai menjadi bahan di daerah, nanti yang muncul berita yang kurang baik itu, jadi nanti penyampaian ke masyarakat juga lebih pas," ujarnya saat Konsolidasi Pemantapan Petugas Haji Tahun 2022 di Depok Jawa Barat. Kamis 28 April 2022.
Sementara itu, mengingat waktu yang semakin mendesak, Kemenag sudah menyepakati untuk pelaksanaan manasik haji tidak lagi dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan rincian delapan kali di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan dua kali di Kantor Kemenag Kabupaten/Kota tetapi akan dipersingkat menjadi 6 kali dengan rincian 4 kali di KUA dan 2 kali di Kantor Kemenag Kabupaten/Kota mengingat waktu yang semakin mendesak.
"Pembekalan untuk jamaah, kita sudah sepakat manasik haji akan lebih singkat tidak seperti biasanya 10 kali dengan rician 8 kali di KUA dan 2 Kali di Kantor Kemenag, kemarin kita sudah sepakati 6 kali dengan rincian 4 kali di KUA dan 2 kali di Kantor Kemenag," kata Hilman saat Konsolidasi Pemantapan Petugas Haji Tahun 2022 di Depok Jawa Barat. Kamis (28/4/2022).
Dengan begitu, lanjut Hilman, materi akan dibuat lebih condense (lebih padat) agar substansinya tetap tersampaikan kepada jamaah haji.
