Network
PORTAL PEKALONGAN - Dunia menghadapi ancaman resesi ekonomi pada 2023 disebabkan oleh sejumlah faktor. Di diantaranya imbas perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga pangan global, kenaikan suku bunga oleh bank sentral di beberapa negara, hingga krisis energi.
Bagaimana pemerintah Indonesia mengantisipasi ancaman resesi ekonomi global pada 2023? Dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers, Senin 10 Oktober 2022, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet, menyampaikan imbauan kepada pemerintah sebagai berikut:
Pertama, meminta pemerintah mempersiapkan program dan strategi dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi pada 2023 dengan optimalisasi peranan dari pelaku usaha atau wirausaha untuk pandai memanfaatkan peluang usaha dan pemasaran yang baru.
Baca Juga: Simak Alasannya! Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Pemisahan UU MPR, DPR, dan DPD RI
Untuk itu terlebih dahulu perlu dilakukan melalui survei dan pemetaan sektor-sektor yang berpeluang meningkatkan perekonomian seperti di kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun kegiatan di bidang pariwisata.
Kedua, meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memberikan akses kepada pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk andalannya melalui pemberian kesempatan pelaku UMKM mengikuti pameran atau eskpo di dalam dan luar negeri, serta kerja sama di bidang perdagangan dengan sejumlah negara yang memiliki peluang untuk memasarkan produk-produk UMKM unggulan Indonesia.
Ketiga, meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu), memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dicanangkan dalam menghadapi ancaman resesi pada 2023, dikarenakan ancaman tersebut bisa membuat lemahnya daya beli masyarakat dan menggerus konsumsi hingga berujung pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, serta banyak UMKM hingga perusahaan yang terpaksa gugur atau bangkrut.
