Mengenal Cara Menentukan Awal Ramadhan dengan Metode Hisab dan Rukyat

- 19 Maret 2023, 07:39 WIB
Kemenang  akan mengumumumkan awal ramadhan setelah dilakukan rukyat di beberapa kolasi di Indonesia.
Kemenang akan mengumumumkan awal ramadhan setelah dilakukan rukyat di beberapa kolasi di Indonesia. /Pikiran-Rakyat/prfmnews/

Metode Rukyat

Secara bahasa, rukyat berarti “melihat”, sementara dalam konteks penentuan awal bulan, rukyat berarti melihat hilal atau bulan baru di ufuk baik menggunakan mata kepala secara langsung atau menggunakan alat bantu seperti teropong.

Dalam metode rukyat, hilal atau bulan baru harus benar-benar terlihat secara pasti untuk menentukan apakah kita sudah memasuki awal bulan Ramadhan atau belum.

Terkait, perbedaan hasil metode hisab maupun rukyat dalam penampakan hilal untuk penentuan awal Ramadan. Para ulama selalu berijtihad dalam membuat keputusan Tidak ada yang salah dari keduanya sebagai bagian dari ijtihad.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Minggu 19 Maret 2023, Saksikan Tedak Siten Moana Ricis Hingga Ikatan Cinta

Sesuai sabda Nabi bahwa ketika seorang mujtahid benar, maka dia mendapat dua pahala, akan tetapi jika keliru, dia tetap mendapatkan satu pahala.

Dalam menyikapi perbedaan penggunaan kedua metode tersebut, termasuk hasil penentuan awal munculnya hilal, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa no. 2 tahun 2004 tentang penetapan awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah mewajibkan warga negara Indonesia mentaati ketetapan Pemerintah Republik Indonesia ketika terjadi perbedaan pendapat soal awal Ramadhan.

Terlepas perdebatan hasil penggunaan metode hisab maupun rukyat, yang penting Umat Muslim di seluruh Indonesia tetap bisa menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan secara khusyuk, damai, dan kondusif.***

Halaman:

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x