Network
PORTAL PEKALONGAN - Inilah sejarah baru dari laga leg pertama final Piala AFF 2021 yang mempertemukan Timnas Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional, Singapura, Rabu 29 Desember 2021 malam.
Dengan keberhasilan Skuad Gajah Perang menumbangkan Skuad Garuda dengan dengan skor telak 0-4, membuat Thailand memecahkan rekor baru dengan skor gol kemenangan terbanyak di dalam satu pertandingan di laga final.
Koleksi 4 gol tanpa balas yang mengantarkan Thailand tercatat dalam sejarah baru sebagai pemecah rekor baru pencetak gol terbanyak di laga final, disumbangkan oleh Chanathip Songkrasin pada menit ke-3' dan ke-52’, Supachok Sarachat pada menit ke-67’, dan Bordin Phala pada menit ke-83’.
Baca Juga: Usai Dibantai Thailand 0-4, Timnas Indonesia Harus Selisih Lima Gol untuk Menangkan Piala AFF 2020
Sebagai informasi, format dua leg untuk partai final baru dimulai pada Piala AFF 2004. Sedangkan rekor sebelumnya, selisih gol kemenangan terbesar dalam final turnamen ini tercipta pada Piala AFF 2000 dan 2004, yakni dengan selisih tiga gol.
Pada Piala AFF 2000, yang masih menerapkan format satu laga final, Thailand juga berhasil menumbangkan Indonesia pada partai puncak dengan skor 4-1 di Stadion Rajamangala, Bangkok pada 18 November 2000.
Keberhasilan Thailand menumbangkan Indonesia dengan skor 0-4 di laga leg pertama final Piala AFF 2020 pada Rabu 29 Desember 2021 kemarin, mengantarkan Skuad Gajah Perang semakin dekat meraih juara Piala AFF 2020 untuk ke-6 kali.
Sebaliknya, semakin tipis peluang bagi Timnas Indonesia untuk bisa menggenggam gelar juara Piala AFF 2020. Sebab, Timnas Indonesia harus mampu mengalahkan Thailand dengan selisih 5 gol kemenangan pada leg kedua nanti jika ingin menjadi juara.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Sulit Raih Juara Piala AFF 2020, Timnas Indonesia Belum Menyerah
Namun, mengalahkan Thailand dengan selisih 5 gol rasanya sebuah misi yang sulit bagi Timnas Indonesia. Faktanya, sepanjang pertandingan pada laga leg pertama lalu, Timnas Indonesia hanya mampu menciptakan dua kali peluang membawa bola hingga berhadapan dengan kiper Thailand, namun kedua peluang tersebut semuanya gagal membuahkan gol.
Dalam catatan statistik pada laga leg pertama, Timnas Thailand memegang pengasaan bola 76% sepanjang pertandingan. Hal itu membuat Thailand sangat dominan mengendalikan permainan. Sementara itu, Timnas Indonesia hanya bisa memanfaatkan bola-bola yang lepas dari penguasaan para pemain Thailand.
Meski begitu, Ketua Umum PSSI tetap menyemangati Timnas Indonesia agar tetap optimistis menghadapi laga leg kedua pada Sabtu 1 Januari 2022.
"Laga pertama sudah selesai. Mari kita fokus untuk pertandingan kedua. Bola itu bundar dan semua masih bisa terjadi. Kita tetap harus berikan semangat dan doa yang terbaik bagi Timnas kita," tegas Iriawan, seperti dikutip Portalpekalongan.com dari laman resmi Pssi.org, Rabu 29 Desember 2021.
Namun, Iriawan juga menerima kekalahan Skuad Garuda pada laga leg pertama dengan lapang dada, dan mengakui keunggulan Skuad Gajah Perang.
"Thailand memang bermain efektif. Serangan balik mereka juga cepat. Penyelesaian akhir juga bagus. Kita sebenarnya punya dua peluang melalui Alfeandra Dewangga dan Irfan Jaya yang sudah berhadapan dengan kiper. Tetapi, tendangan mereka gagal membuahkan gol," ungkap Iriawan.
Meskipun pada laga leg pertama telah kemasukan empat gol tanpa balas, Iriawan meminta semua pemain Timnas Indonesia tidak patah semangat dan terus berjuang hingga titik darah penghabisan pada leg kedua.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Dukung Penuh Timnas Indonesia Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2020
Sebagaimana pernyataan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bahwa bola itu bundar, maka semua bisa terjadi dalam permainan bola. Karena itu dia meminta doa dan dukungan semangat dari seluruh warga Indonesia agar pada laga leg kedua final Piala AFF 2020, Timnas Indonesia mampu membalikkan keadaan dari kekalahan 0-4 menjadi kemenangan dengan selisih 5 gol atas Thailand.***
