Pertama, adanya permintaan sebagian besar klub (19 klub peserta) Liga 2 yang menginginkan kompetisi ini tidak lagi dilanjutkan.
“Pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 pun rasanya sangat sulit bisa diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 yang akan dimulai pada 20 Mei mendatang," ujarnya.
Lanjut Yunus, alasan berikutnya yang menyebabkan Liga 2 tidak lagi berjalan karena adanya rekomendasi dari Tim Transformasi Sepakbola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan, terkait sarana dan prasarana dinilai banyak yang belum memenuhi persyaratan.
Alasan ketiga, PSSI menghargai Perpol No.10 Tahun 2022 yang mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperlihatkan periode waktu pemberitahuan pengajuan rekomendasi dan izin hingga bantuan pengamanan.
Baca Juga: Piala AFF 2022: Kalah 2-0 dari Vietnam, Timnas Indonesia Gagal ke Final
Yunus menjelaskan, rapat Exco juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi profesional Indonesia untuk memfasilitasi pembentukan operator kompetisi baru. Nantinya, operator baru ini akan menangani spesifik, khusus untuk Liga 2.
Kalau sudah begini, perkembangan sepakbola di Indonesia akan melambat dibandingkan dengan negara tetangga yang sudah melakukan transformasi liga, termasuk penggunaan teknologi dalam setiap pertandingan.***