Network
PORTAL PEKALONGAN – Jika akhirnya Indonesia benar-benar gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, setidaknya ada 10 kemungkinan buruk yang bakal dihadapi Indonesia.
Kekhawatiran itu muncul setelah rencana drawing atau pembagian grup dalam Piala Dunia U-20 yang diagendakan diselenggarakan di Bali pada 31 Maret ini dibatalkan oleh FIFA.
Meski pembatalan itu baru disampaikan oleh pihak FIFA secara lisan kepada Ketua PSSI Erick Thohir, agaknya kecil kemungkinan keputusan itu akan berubah.
Baca Juga: Drawing Piala Dunia U20 di Bali Dibatalkan FIFA, Indonesia Bisa Gagal Jadi Tuan Rumah
Akibatnya, polemik seputar lanjutan penyelenggaraan ajang sepak bola terbesar di dunia pada jenjang usia di bawah 20 tahun itu pun makin menghantui, mengingat akan banyak kemungkinan buruk bakal dihadapi Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembatalan drawing tersebut dilakukan pihak FIFA sebagai respons atas penolakan terhadap kedatangan Tim Nasional Israel di Indonesia yang merupakan peserta Piala Dunia U-20.
Kedatangan Tim Nasional Israel ditolak oleh banyak lapisan masyarakat Indonesia karena Israel dituding telah memerangi Palestina dan itu bertentangan dengan konstitusi Indonesia, yakni UUD 1945.
Baca Juga: Menggapai Pahala Paripurna, Prof Imam Yahya: Harus Jadi Smart User, Maksudnya Begini...
Bahkan penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel juga disuarakan oleh Gubernur Bali Wayan Koster selaku tuan rumah drawing tersebut.
Padahal, drawing atau pembagian grup tersebut mensyaratkan kehadiran semua peserta, termasuk Timnas Israel.
PSSI Dilematis
Sebelum mengabarkan pembatalan drawing di Bali, pihak FIFA telah meminta Indonesia untuk menjamin keselamatan semua peserta Piala Dunia U-20 yang totalnya 24 timnas.
Namun permintaan FIFA tersebut sepertinya sulit terealisasi setelah Tim Nasional Israel "belum aman" akibat gelombang penolakan yang makin masif.
Baca Juga: PT KAI Sediakan 10.920 Tiket Mudik Murah lewat Dua Promo, Simak Cara Mendapatkannya
PSSI pun saat ini makin dilematis. Di satu sisi harus menghadapi banyak penolakan dari masyarakat, di sisi lain PSSI juga bakal menghadapi berbagai ancaman atau hukuman dari FIFA.
Larangan dari FIFA tersebut ditakutkan akan merembet ke berbagai aktivitas sepak bola di Indonesia, seperti Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Selain itu, Indonesia juga dikhawatirkan terancam tidak dapat bermain pada Piala Dunia U-20. Padahal, PSSI sudah menyiapkan Piala Dunia U-20 sejak 2019 lalu.
Persiapan tersebut pun terancam sia-sia jika akhirnya Indonesia benar-benar gagal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Baca Juga: Jalan Tol Pilihan Favorit Pemudik Lebaran 2023, Apa Daya Tariknya?
Dikutip dari akun Twitter milik Akmal Marhali @akmalmarhali, Koordinator Save Our Soccer itu pun menulis tentang 10 kemungkinan terburuk jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
1. Indonesia dilarang beraktivitas dalam sepak bola oleh FIFA.
2. Indonesia dikucilkan oleh banyak negara di dunia karena tidak mengikuti amanat FIFA.
3. Indonesia tidak dapat mengikuti kegiatan sepak bola yang sudah dijadwalkan di kalender FIFA.
4. FIFA tidak akan memilih Indonesia sebagai tuan rumah lagi dalam ajang sepak bola.
5. Tidak ada nama Indonesia lagi sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.
6. Indonesia terancam tidak dipilih sebagai tuan rumah berbagai pesta olahraga dunia, termasuk Olimpiade.
Baca Juga: Plt Bupati Pemalang Jadwalkan Tarhim di 14 Kecamatan, Ajak Masyarakat Lakukan Hal Ini selama Ramadan
7. Nama Indonesia akan tercoreng atas tindakan diskriminatif karena mencampuradukkan urusan olahraga dengan unsur politik.
8. Banyak komponen sepak bola seperti pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat lainnya menderita. Mereka kehilangan mata pencaharian dan diperkirakan 500.000 orang lebih akan terdampak langsung apabila sepak bola Indonesia terhenti.
9. Timnas Indonesia kelompok umur dari U16 hingga senior tidak boleh ambil bagian dalam turnamen sepak bola internasional jika FIFA melarang segala aktivitas persepakbolaan di Indonesia. Ini akan berdampak kerugian ekonomi hampir Rp10 triliun.
10. FIFA tidak mengakui lagi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang diselenggarakan oleh PSSI. ***
