Tokoh Otomotif A Judiarto James Bond Meninggal Karena Covid-19, Sempat Jalani Operasi  

- 14 Juli 2021, 07:35 WIB
A Judiarto James Bond, Meninggal Karena Covid-19, Sempat Operasi dan Butuh Tambahan Darah   
A Judiarto James Bond, Meninggal Karena Covid-19, Sempat Operasi dan Butuh Tambahan Darah   /Semarangku

Portal Pekalongan –  A Judiarto alias James Bond tokoh otomotis asal Semarang meninggal dunia, Selasa malam, 13 Juli 2021, setelah positif Covid-19. Selama di rumah sakit Siloam Hospital Mampang Jakarta sempat menjalani operasi dan akan tambah darah.

Pemilik nama lengkap Alfonsus Judiarto Tjitrasmoro ini dinyatakan positif Covid-19 sekitar 2 minggu sebelum meninggal dunia. Namun kondisi tkoh otomotif kelahiran Semarang ini memburuk, dan pria yang akrab disapa James Bond ini bahkan harus masuk ICU, menjalani operasi dan butuh tambahan darah.

Kebutuhan akan tambahan darah sebanyak 4-5 liter golongan B+ untuk A Judiarto alias James Bond sudah didapatkan dari pendonor kalangan otomotif dan PMI, namun Tuhan berkehendak lain. Mantan pembalap ini meninggal  dunia tadi malam. 

Baca Juga: A Judiarto James Bond Tokoh Otomotif Asal Semarang Meninggal Dunia, IMI Berduka

A Judiarto alias James Bond meninggal dunia pada usia 56 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dan 5 orang anak, tiga diantaranya masih beranjak remaja. Rencananya, almarhum akan dikebumikan di San Diego Hills Karawang, Rabu, 14 Juli 2021 pukul 14.30 WIB.

Memang sudah dapat darah, namun almarhum belum sempat mendapat tambahan darah. Tak lama setelah istrinya bersama Sekum IMI DKI  datang ke rumah sakit khusus Covid-19 milik Lippo Group tersebut, A Judiarto dinyatakan oleh dokter telah berpulang pukul 22.59 WIB.

Sejumlah sumber menyebutkan, setelah dipastikan positif Covid-19 sekitar dua pekan lalu, almarhum sempat mengatakan kalau di rumah sakit hanya sekitar 3-4 hari untuk observasi saja. Dia sempat bercerita kepada kolega nya, kalau kemungkinan dia terpapar dari sopir pribadinya. Namun dia juga tidak berani memastikan.

Kemudian, Sabtu pagi, 10 Juli, dari dokter yang merawatnya memberi kabar  bahwa kondisi mantan crosser asal Semarang dan Ketua Pengprov IMI DKI Jakarta dua periode tersebut agak memburuk. Saat itu kontak masih belum ada masih di bawah pengaruh obat penenang. Terkadang gelisah sehingga nafas cepat. Demam tidak ada. Saat itu terdapat udara yang terperangkap di bawah jaringan kulit (di leher) dan rongga mediastinum.

Baca Juga: Ingat, Mulai Jumat 16 Juli Polda Tutup Seluruh Exit Tol di Wilayah Jawa Tengah, Ini Penjelasan Kapolda

Halaman:

Editor: A Zuhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah