Putra Mbah Moen, Gus Najih, Dilaporkan ke Polda Jateng, Ceramahnya Tuding China Ingin Kuasai Indonesia

- 18 Juli 2021, 06:42 WIB
Gus Najih Maimoen
Gus Najih Maimoen /aswajadewata.com

Portal Pekalongan - Putra ulama kharismatik Jateng KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang bernama Gus Najih, dilaporkan Barisan Ksatria Nusantara (BKN) ke Polda Jateng.

Pegiat Media Sosial, Muannas Alaidid menyatakan bahwa secara pribadi, dirinya sangat mendukung proses hukum terhadap Gus Najih yang merupakan putra Mbah Moen. "Saya pribadi mendukung proses hukum terhadapnya (laporan ke Polda Jateng)," katanya.

KH Muhammad Najih Maimoen atau akrab disapa Gus Najih Maimoen dilaporkan ke Polda Jateng terkait beredarnya video yang berisi pernyataan dari ulama asal Jawa Tengah itu. Menurut Muannas, Gus Najih telah menyebarkan berita bohong dan berpotensi memecah belah persatuan.

Baca Juga: 1 DPO Terduga Teroris Poso Tewas di Baku Tembak Satgas Madago Raya dengan Kelompok MIT  
"Alhamdulilah Gus Najih Maimun akhirnya resmi dilaporkan BKN (Barisan Ksatria Nusantara) dugaan menyebarkan berita bohong yang memecah belah dengan menyebut Pemerintah RI mendukung pembantaian massal lewat vaksin covid, sekaligus tuduhan membabi buta lainnya terhadap PBNU," ungkap Muannas Alaidid di Twitter pribadinya, Sabtu 18 Juli 2021.

Muannas pun meminta polisi agar memproses laporan tersebut bahkan kalau perlu menangkap Gus Najih.

"Beliau harus dipanggil kalau perlu tangkap aja sikapnya belakangan ini sangat jauh dari ulama panutan NU Mbah Maimun dan kiai NU lainnya. Saya pribadi mendukung proses hukum terhadapnya @divisihumaspolri," imbuhnya sebagaimana dikutip pikiranrakyat.com.

Sebelumnya, Gus Najih Maimun, putra dari almarhum KH Maimoen Zubair dilaporkan karena diduga ceramah kontroversial dan bersifat menghasut masyarakat yang tersebar di Youtube.

Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Mohammad Rofii Mukhlis mengatakan laporan tersebut dilayangkan ke Polda Jateng Jumat 16 Juli 2021.

"Banyak yang akan kami laporkan yaitu dugaan penghinaan terhadap PBNU, Gus Dur, Kiai Said, Kiai Muafiq, dan masih banyak lagi. Terakhir video yang mengatakan pembunuhan masal," ujar dia.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Twitter @muannas_alaidid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah