Inspiratif! Dinobatkan Jadi Sekolah Aktif Literasi Nasional, SMPN 1 Sragi Juga Borong Penghargaan, Apa Saja...

- 7 Maret 2023, 03:17 WIB
Sebanyak 50 siswa-siswi SMPN 1 Sragi bersama kepala sekolah (tengah) dan beberapa  guru menunjukkan  buku kumpulan puisi mereka yang baru saja diluncurkan.
Sebanyak 50 siswa-siswi SMPN 1 Sragi bersama kepala sekolah (tengah) dan beberapa guru menunjukkan buku kumpulan puisi mereka yang baru saja diluncurkan. /K Jusyak/

 

PORTAL PEKALONGAN - Sebuah prestasi inspiratif diraih SMPN 1 Sragi, Kabupaten Pekalongan. Selain dinobatkan sebagai salah satu Sekolah Aktif Literasi Nasional, SMPN 1 Sragi juga berhasil memborong puluhan penghargaan sekaligus.

Penobatan Sekolah Aktif Literasi Nasional itu dilakukan oleh Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB), yakni sebuah Program Pengembangan Literasi Sekolah Nasional.

GSMB Nasional adalah sebuah program pengembangan literasi sekolah terpadu yang memfasilitasi seluruh siswa dan guru jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK untuk berkarya dan menerbitkan buku.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 166: Buatlah Tabel Catatan Kegiatanmu Sehari-hari

Dalam program tersebut, para peserta mendapatkan pelatihan dan sertifikat kompetensi dan pendampingan dalam pengembangan program literasi.

Program yang merupakan salah satu kompetisi berliterasi paling bergengsi di tingkat nasional ini telah terselenggara enam tahun dan telah diikuti ribuan sekolah dari 34 provinsi di Indonesia.

Penyerahan anugerah dan penghargaan tersebut dilakukan pada acara Peluncuran Buku Antologi Puisi Siswa berjudul "Sepanjang Jalan Cinta" yang digelar di halaman sekolah tersebut, Senin 6 Maret 2023.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 168: Kesimpulan Percobaan Mengamati Perubahan Wujud Benda

Buku antologi puisi yang diluncurkan itu berisi 50 puisi karya siswa-siswi SMPN 1
Sragi yang diterbitkan oleh Nyalanesia.

Dari 50 siswa penulis puisi, tiga siswa dengan karya puisi terbaik juga mendapat
penghargaan khusus sebagai juara I, II, dan III.

Ketiga siswa itu adalah Fitri Nur Ekaningsih kelas VIII/2 dengan karya puisi berjudul "Kisah Sebuah Kampung" (juara I), Alya Riswinanda kelas IX/6 dengan puisi berjudul "Cinta Kasih" (juara II), dan Nikita Dwi Kamalia kelas VII/1 dengan puisi berjudul "Kasih Ibu Bagaikan Sang Dewi" (juara III).

Antologi Puisi Karya Guru

Selain buku kumpulan puisi karya siswa, dalam kesempatan yang sama juga
diluncurkan buku antologi puisi berjudul "Menanam Pelukan" yang berisi 50 puisi karya guru se-Indonesia. Tujuh puisi di antaraya yang bertema perjuangan merupakan karya tujuh guru SMPN 1 Sragi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 165: Kegiatan-Kegiatan Positif dalam Mengisi Kemerdekaan

Ketujuh guru itu adalah Margiati SPd MPd, Zulmasri SS, Retno Puji Rahayu SPd, Wiwik
Praptiwi SPd, Siti Khotijah SPd, Titik Setyowati SPd, dan Siti Mualifah SPd.

Kepala SMPN 1 Sragi Margiati SPd MPd yang juga penulis salah satu puisi di buku tersebut juga mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi di Bidang Literasi.

Penghargaan kepada kepala sekolah itu diberikan dalam bentuk piagam. Sebuah plakat penghargaan dari GSMB juga diserahkan oleh Margiati

kepada Koordinator GSMB Zulmasri SS, yang juga guru di sekolah itu.

Baca Juga: Sholat Nisfu Syaban: Niat, Tata Cara, Keutamaan Hingga Amalan-Amalan dan Doa yang Dapat Dipanjatkan

Menurut Margiati, tujuah orang guru dan 50 siswa penulis puisi juga mendapatkan Piagam Penghargaan dari GSMB atas dedikasi mereka selaku pegiat literasi di sekolah.

"Penghargaan sebagai Sekolah Pegiat Literasi Nasional yang diberikan GSMB kepada kami ini tak akan membuat kami menepuk dada. Sebaliknya, penghargaan ini justru membuat kami harus lebih optimal lagi dalam melaksanakan Gerakan Literasi Nasional di tingkat sekolah," ujar Margiati.

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia itu juga mengatakan, para siswa dan guru akan terus dimotivasi untuk lebih cinta membaca dan menulis melalui pembiasaan positif.

Baca Juga: Contoh Soal OSN Matematika SD MI Beserta Pembahasan Lengkap, Persiapan OSN Tk. Kabupaten 2023 Paket 13

Budaya baca tulis di sekolah, lanjutnya, sudah diterapkan melalui program
pembiasaan literasi di sekolah setiap Selasa, Rabu, dan Jumat pagi.

"Ya, bukan sekadar membaca, para siswa juga kami ajak untuk merangkum isi buku
dengan bahasa mereka sendiri," jelas Margiati.

Dengan cara itu, Margiati berharap ke depan, siswa-siswi sekolah yang dia pimpin itu akan semakin meningkat kemampuan loterasinya. ***

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x