Masukan dari Dinas Terkait pada hari ini sangat diperlukan untuk dapat menyempurnakan Dokumen Studi Kelayakan sehingga dapat menjadi Bahan pertimbangan dalam menentukan Kebijakan Pengembangan Agrowisata di Kabupaten Banjarnegara” sambung beliau.
Acara yang dipandu oleh Fungsional Perencana Madya Ir. Agus Widodo MM dalam membuka diskusi penyusunan dokumen Studi Kelayakan Pengembangan Agrowisata Banjarnegara harus sinkron selaras dengan RPJPD Kabupaten Banjarnegara 2005-2025 yang memiliki visi Banjarnegara Maju berbasis Pertanian serta RPD 2023-2026.
Didasari Potensi sektor Pertanian Kabupaten Banjarnegara tersebut yang cukup tinggi, ada kentang, kopi, teh, ikan hias peternakan dan sayuran sehingga cocok sekali diarahkan juga ke sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat” ungkap Agus mengawali diskusi.
Masukan dari Dinas Pekerjaan Umum yang dalam rapat ini diwakili oleh Fungsional Penata Ruang Ahli Muda Fajar Mulato ST MT.
“Tidak perlu khawatir terhadap zonasi RTRW karena memang ada ruang-ruang untuk mengembangkan Agrowisata namun trend peningkatan Pariwisata di Kabupaten Banjarnegara selalu meningkat sehingga memang diharapkan Destinasi Agrowisata harus sesuai Tata ruang wilayah Kabupaten Banjarnegara” ungkap Fajar
Ninik Ratih Kabid Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata dan Budaya menambahkan sektor pariwisata akan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lebih cepat namun saat ini fokus wisata masih ada di Dieng sehingga di butuhkan wisata pendukung untuk mendukung destinasi wisata dieng.
“Kami berharap lama tinggal wisatawan akan lebih lama dan salah satu pendukung adalah melalui sektor Agrowisata, sehingga perlu lokus-lokus agrowisata lebih banyak” ujarnya.
Diakhir pertemuan Muhammad Muiz Raharjo Kabid Litbang Baperlitbang berharap Semoga kajian dapat memperkuat rencana agrowisata kedepan dan masukan masukan yang diperoleh dalam rapat koordinasi dapat menjadi tambahan masukan terhadap penyusunan RPJPD tahun 2025-2045.