Network
PORTAL PEKALONGAN – Wali Kota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM menegaskan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat tidak lengah untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Hendrar Prihadi mengungkapkan, gelombang ledakan Covid-19 ketiga diperkiraan bisa terjadi bulan Februari 2022 akibat adanya mudik dan libur Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
"Perlu kewaspadaan dan kerja sama semua pihak dalam menerapkann protokol kesehatan karena tidak ada orang yang kebal terhadap Covid-19,’’ tegas Hendrar Prihadi.
Wali Kota mengatakan hal itu dalam upacara pelantikan pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana Alam dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Kota Semarang Masa Khidmat 2021–2026, di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah, Kalialang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, kemarin.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua PCNU Kota Semarang Dr KH Anasom M.Hum ditandai pemakaian rompi seragam oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kepada Ketua LPBI Imam Zarkasyi.
"LPBI termasuk lembaga baru di PCNU Kota Semarang di periode ini. Karena lembaga baru dengan tugas dan tanggungjawab yang begitu besarnya silakan bekerja sama dengan lembaga yang sama di luar Nahdlatul Ulama,’’ ujar Anasom.
Baca Juga: Kenapa Sholat Wajib Ada 5 Kali dalam Sehari? Ternyata Allah Telah Menjanjikan 5 Keistimewaan Ini
Pengurus Cabang LPBI NU Kota Semarang masa khidmat 2021-2026 yang dilantik terdiri Ketua Imam Zarkasi. Wakil Ketua Muh Sukeno SE, Yafi S Maulana, Ayatullah Khumaini dan Abdul Malik MSi. Sekretaris Adi Subkhan Ivana. Wakil Sekretaris Zidane Esriyanto, Kharis ST dan Abdul Azis Wahid. Bendahara Habib Hamzah Musawa. Wakil Bendahara Ali Imron. Wakil Bendahara Alex Tular, Yuli Kristanto dan Rani Rahmah dilengkapi dengan bidang-bidang.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang telah bekerja secara maksimal dengan pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di Kota Semarang.
Menurut Hendi, ujian terberat yang kita alami beberapa waktu terkahir yakni pandemi Covid-19.
