PORTAL PEKALONGAN - Wajah dunia maya kita setiap musim hujan tiba adalah banjir! Banjir! Banjir!
Ya, berita tentang banjir ada di mana-mana di sejumlah tempat di Kota Semarang memenuhi wajah-wajah media mainstream kita, baik TV, radio, media online, hingga beragam medsos seperti TikTok, Instagram, Twitter, facebook, dan grup-grup WA.
Berita-berita hari berikutnya adalah evakuasi, warga dibantu personel TNI Polri, dan BPBD bahu-membahu menyelamatkan korban banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan beragam kejadian yang disebabkan oleh alam lainnya.
Esok harinya, berita selanjutnya adalah warga bergotong-royong membersihkan kompleks rumahnya setelah sekian hari tergenang banjir.
Baca Juga: Kenali Lato-lato, Sejarah dan Siapa Pencipta Permainan Viral Ini
Pemerintah Kota Semarang ikut membantu mengerahkan tim pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan di perumahan yang penuh dengan lumpur.
Itulah wajah Kota Semarang setiap memasuki musim hujan. Sementara di luar musim hujan, wajah media kita penuh dengan banjir rob air laut yang masuk ke daratan. Jalan raya cepat rusak karena terkena instrusi air laut.
Ruas-ruas jalan beton yang sudah demikian kokoh, pun dinaikkan hingga 50 cm atau 0,5 meter. Setiap tahun jalan raya di Kota Semarang yang terendam air laut selalu dinaikkan.